MUSLIM dituntut untuk memiliki kesabaran. Sebagaimana Allah SWT telah memerintahkan kesabaran, Dia juga telah menyediakan beberapa jalan yang mengarah ke sana. Setiap kali Allah menetapkan sesuatu, Dia memberikan bantuan yang diperlukan.
Sesungguhnya, Allah SWT tidak pernah menimbulkan penyakit kecuali Dia memberikan obatnya. Meskipun sulit bagi jiwa, kesabaran itu tetap bisa dicapai dan layak untuk diperjuangkan.
BACA JUGA: 3 Jenis Sabar yang Harus Dimiliki seorang Muslim
Kesabaran memiliki dua aspek: teori dan praktik. Aspek teoritis mengharuskan kita untuk mengenal kebaikan, manfaat, kebahagiaan, dan kesempurnaan kewajiban ilahi serta kejahatan dan bahaya dari apa yang dilarang.
Ketika seseorang menambahkan tekadnya yang tulus, kemauan yang kuat, dan rasa hormat, kesabaran adalah hasilnya. Ketika ini terjadi, kesulitan menjadi tidak penting, kepahitan berubah menjadi kesenangan, dan penderitaan berubah menjadi kegembiraan.
Ada perjuangan terus-menerus antara kesabaran dan ketidaksabaran. Keduanya mencari kemenangan atas yang lain, tetapi kemenangan salah satu pihak akan dipastikan hanya ketika seseorang mendukung satu pihak melawan yang lain.
Ketika nafsu dan keinginan seseorang menjadi lebih kuat dan mendapatkan supremasi, sampai-sampai kelegaan tidak dapat dicapai, seseorang biasanya tergoda oleh janji-janji kepuasan dan dihalangi dari zikir dan perenungan ilahi tentang apa yang bermanfaat bagi seseorang baik di dunia ini maupun di akhirat.
BACA JUGA: Kesabaran yang Baik, Apa Maksudnya?
Berikut 6 langkah untuk menguatkan kesabaran:
1 Puasa
Sisi negatif dari keinginan dipupuk oleh apa yang merangsang dan menggerakkannya ke dalam tindakan. Jadi, untuk melemahkan efek dari proses ini, seseorang harus menghindari kemungkinan stimulus, seperti makanan yang berlebihan, misalnya. Puasa membantu mengendalikan hawa nafsu, apalagi jika puasanya berbuka dengan makanan sederhana.
2 Menjaga pandangan
Keinginan sering dirangsang oleh tatapan mata dan, dengan demikian, seseorang harus menurunkan kemungkinannya sebanyak mungkin. Motivasi kehendak dan keinginan seseorang, yang dengannya hati dapat digerakkan, digerakkan oleh tatapan.
Sungguh, tatapan seperti itu adalah panah beracun setan. Setan mengirimkan anak panahnya ke hati yang tidak bersenjata. Panah seperti itu dilempar dari haluan bentuk fisik. Jika seseorang menjauh darinya, ia meleset dari sasarannya; jika tidak hati akan terpikat.
BACA JUGA: Tetaplah Bersabar dalam Ketaatan
3 Mencari keridhoan Allah
Kesenangan harus dicari dalam apa yang diperbolehkan. Naluri alamiah manusia dapat dipuaskan dengan apa yang telah Allah SWT izinkan. Seperti yang ditunjukkan oleh Nabi Muhammad. Ini adalah pengobatan yang efektif yang diresepkan untuk kebanyakan orang.
4 Menjauh dari maksiat
Kerugian dari perbuatan salah di dunia ini harus dipertimbangkan. Sebenarnya, jika tidak ada Surga atau Neraka, merenungkan bahaya perbuatan salah di dunia ini masih cukup untuk menjauhkan orang dari perbuatan salah.
5 Pikirkan aspek buruk
Kelima, kita harus memikirkan aspek buruk dari kecenderungan jahat dan keinginan jiwa. Manusia yang memiliki rasa kehormatan sekecil apa pun secara alami tidak suka terlibat dalam urusan jahat apa pun.