HUBUNGAN intim dalam pernikahan bukan hanya sekadar kebutuhan biologis, tetapi juga memiliki dampak besar pada kesejahteraan emosional dan psikologis pasangan suami istri. Ketika hubungan intim jarang terjadi, dapat muncul berbagai gangguan psikologis yang berpotensi mengganggu keharmonisan rumah tangga.
1. Meningkatnya Stres dan Kecemasan
Hubungan intim berperan dalam pelepasan hormon oksitosin dan endorfin yang membantu mengurangi stres dan meningkatkan perasaan bahagia. Jika pasangan jarang berhubungan intim, stres dan kecemasan bisa meningkat, terutama jika salah satu pasangan merasa diabaikan atau tidak diinginkan.
BACA JUGA:Â Kenapa Kebanyakan Istri Cenderung Enggan Diajak Jima oleh Suami?
2. Depresi dan Perasaan Kesepian
Kurangnya keintiman dapat menyebabkan perasaan tidak dicintai, ditolak, atau tidak diinginkan. Hal ini dapat memicu gejala depresi dan kesepian, terutama jika komunikasi dalam pernikahan juga kurang efektif.
3. Penurunan Kepercayaan Diri
Hubungan intim juga berkaitan dengan citra diri dan kepercayaan diri seseorang. Jika salah satu pasangan merasa bahwa pasangannya tidak tertarik secara seksual, mereka mungkin mulai meragukan daya tarik atau nilai diri mereka sendiri.
4. Meningkatnya Ketegangan dan Konflik
Kurangnya hubungan intim dapat menyebabkan ketidakseimbangan emosional yang berujung pada meningkatnya pertengkaran dalam rumah tangga. Pasangan mungkin menjadi lebih sensitif, mudah tersinggung, atau merasa frustrasi tanpa alasan yang jelas.
5. Meningkatnya Risiko Perselingkuhan
Meskipun tidak selalu terjadi, hubungan intim yang jarang bisa meningkatkan kemungkinan salah satu pasangan mencari pemenuhan emosional atau seksual di luar pernikahan. Ini tentu saja dapat berdampak negatif pada keharmonisan dan kelangsungan hubungan.
6. Gangguan Tidur dan Kesehatan Fisik
Kurangnya hubungan intim juga dapat memengaruhi kualitas tidur dan kesehatan secara keseluruhan. Hormon yang dilepaskan selama aktivitas seksual berperan dalam mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur. Tanpa itu, seseorang mungkin mengalami kesulitan tidur atau mengalami masalah kesehatan lainnya seperti tekanan darah tinggi akibat stres yang tidak terkelola.
Cara Mengatasi Masalah Ini
Jika hubungan intim dalam pernikahan mulai jarang terjadi dan berdampak negatif, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:
BACA JUGA:Â 10 Manfaat Daging Kambing, Benarkah Bikin “Greng” buat Suami?
- Komunikasi Terbuka: Diskusikan dengan pasangan tentang penyebab dan perasaan masing-masing tanpa menyalahkan satu sama lain.
- Mencari Solusi Bersama: Jika masalah berasal dari stres, kelelahan, atau masalah kesehatan, cobalah mencari solusi bersama, seperti mengatur waktu berkualitas atau berkonsultasi dengan tenaga medis.
- Meningkatkan Kehangatan dalam Hubungan: Keintiman tidak selalu harus berbentuk hubungan seksual. Sentuhan, pelukan, dan kebersamaan emosional juga bisa mempererat hubungan.
- Konseling Pernikahan: Jika masalah ini berlarut-larut dan sulit diatasi sendiri, mencari bantuan dari terapis pernikahan atau psikolog bisa menjadi langkah bijak.
Kurangnya hubungan intim dalam pernikahan dapat menimbulkan berbagai gangguan psikologis, mulai dari stres, kecemasan, hingga depresi. Oleh karena itu, penting bagi pasangan untuk menjaga komunikasi dan mencari cara agar hubungan tetap harmonis, baik secara emosional maupun fisik. Hubungan yang sehat bukan hanya tentang kuantitas, tetapi juga tentang kualitas keintiman dan kebersamaan dalam pernikahan. []