BUANG air besar (BAB) berdarah bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan pada sistem pencernaan. Darah yang muncul bisa berwarna merah terang, merah gelap, atau bahkan hitam tergantung pada sumber perdarahannya. Berikut ini adalah beberapa penyebab umum BAB berdarah serta cara mencegahnya.
BACA JUGA: Ketahui, Ini Akibat Tidak BAB Lebih dari 3 Hari
Penyebab BAB Berdarah
- Wasir (Hemoroid) Wasir adalah pembengkakan pembuluh darah di sekitar anus yang sering menyebabkan BAB berdarah berwarna merah terang. Biasanya terjadi akibat sembelit kronis atau mengejan terlalu kuat saat BAB.
- Fisura Ani Luka atau robekan kecil di sekitar anus yang bisa menyebabkan rasa nyeri saat BAB dan keluarnya darah merah segar. Umumnya disebabkan oleh feses yang keras atau sembelit berkepanjangan.
- Polip atau Kanker Kolorektal Polip adalah pertumbuhan abnormal di dalam usus besar yang bisa berkembang menjadi kanker. Kanker kolorektal dapat menyebabkan perdarahan di saluran pencernaan yang membuat feses tampak kehitaman atau bercampur darah.
- Divertikulosis dan Divertikulitis Divertikulosis adalah kondisi di mana terbentuk kantung-kantung kecil (divertikula) di dinding usus besar yang bisa mengalami peradangan (divertikulitis) dan menyebabkan perdarahan.
- Radang Usus (Kolitis Ulseratif dan Crohn’s Disease) Penyakit peradangan usus dapat menyebabkan luka di dinding usus, yang sering kali memicu BAB berdarah serta diare kronis.
- Infeksi Saluran Pencernaan Infeksi bakteri, virus, atau parasit tertentu bisa menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan yang berujung pada BAB berdarah, sering kali disertai diare dan demam.
Cara Mencegah BAB Berdarah
- Konsumsi Serat yang Cukup Makan makanan kaya serat seperti buah, sayuran, dan biji-bijian dapat mencegah sembelit dan mengurangi risiko wasir serta fisura ani.
- Minum Air yang Cukup Hidrasi yang baik membantu melunakkan feses sehingga lebih mudah dikeluarkan tanpa perlu mengejan berlebihan.
- Jangan Menunda BAB Menunda BAB dapat membuat feses menjadi lebih keras dan sulit dikeluarkan, yang meningkatkan risiko luka pada anus.
- Hindari Mengejan Berlebihan Mengejan terlalu keras bisa menyebabkan tekanan berlebih pada pembuluh darah di sekitar anus, yang meningkatkan risiko wasir dan fisura ani.
- Jaga Kebersihan Area Anus Membersihkan area anus dengan lembut setelah BAB dapat mencegah iritasi dan infeksi yang dapat memperparah masalah pencernaan.
- Olahraga Secara Teratur Aktivitas fisik dapat membantu memperlancar sistem pencernaan dan mencegah sembelit.
- Periksakan Diri ke Dokter Jika Diperlukan Jika BAB berdarah berlangsung lama, disertai nyeri perut, penurunan berat badan, atau perubahan pola BAB, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
BACA JUGA: 5 Penyebab Muntah Darah, Jangan Anggap Enteng!
BAB berdarah bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi ringan seperti wasir hingga masalah serius seperti kanker kolorektal. Pencegahan bisa dilakukan dengan menerapkan pola makan sehat, menjaga hidrasi, serta menghindari kebiasaan yang dapat memicu perdarahan di saluran pencernaan. Jika mengalami BAB berdarah yang berulang atau disertai gejala lain, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat. []