SETAN ternyata mempunyai tahapan-tahapan tertentu dalam menyesatkan manusia lho. Apa sajakah itu? Berikut informasi selengkapnya.
1. Diajak pada Kekafiran, Kesyirikan, serta Memusuhi Allah dan Rasul-Nya
Tahapan pertama yang dilakukan oleh setan dalam usaha menyesatkan manusia adalah dengan mengajaknya ke dalam kekafiran, kesyirikan, serta mengajaknya untuk memusuhi Allah dan Rasul-Nya.
BACA JUGA: Kena Gangguan Setan, Seperti Ini Cara Ruqyah Mandiri
2. Diajak pada Perbuatan Bid’ah
Langkah kedua yang dilakukan oleh setan yakni mengajak manusia untuk melakukan perbuatan bid’ah. Perbuatan yang seperti ini lebih disukai oleh setan dibandingkan dengan dosa besar dan maksiat lainnya.
Hal ini dikarenakan perbuatan bid’ah memiliki bahaya terhadap agama seseorang, membahayakan oranglain karena menjadi ikut-ikutan mengerjakan sesuatu yang tidak ada tuntutannya. Orang yang berbuat bid’ah akan sulit sadar untuk bertaubat karena ia merasa amalannya yang dilakukannya selalu benar.
Selain itu, bid’ah juga menyelisihi ajaran dari Rasulullah SAW.
3. Diajak pada Dosa Besar (al-kabair)
Apabila langkah yang kedua tersebut tidak berhasil dilakukan oleh setan untuk menyesatkan manusia maka mereka beralih kepada langkah yang ketiga yakni mengajak manusia untuk melakukan dosa besar.
Mereka akan lebih mengutamakan untuk menggoda seseorang yang alim (berilmu) dan diikuti oleh banyak orang. Tujuannya adalah ketika orang yang berilmu itu tergoda, maka pengikutnya akan menyusul.
Setan akan sangat bersemangat untuk melakukan perbuatan tersebut karena keinginan yang kuat untuk menyesatkan manusia yang alim dan membuat mereka jauh dari Allah SWT. Selain itu, maksiat yang demikian ini mudah tersebut dan dirasa akan lebih memudahkan mereka untuk menjauhkan manusia dari Allah Ta’ala.
4. Diajak dalam Dosa Kecil (ash-shaghair)
Akan tetapi bukan sebuah perkara mudah untuk menggoda manusia melakukan perbuatan dosa besar. Terlebih lagi apabila mereka telah berilmu dan memiliki pengetahuan agama yang luas. Namun setan tidak akan tinggal diam, ketika usahanya gagal untuk menjerumuskan manusia ke dalam dosa besar maka langkah yang diambil selanjutnya adalah mengajak manusia untuk melakukan dosa kecil.
Ternyata dosa kecil juga memiliki bahaya yang tidak dapat dielakkan dan bisa membuat mereka jauh dari Allah. Oleh sebab itu, kita harus sebisa mungkin menghindari dosa kecil tersebut.
Rasulullah SAW bersabda: “Jauhilah oleh kalian dosa-dosa kecil. (Karena perumpamaan hal tersebut adalah) seperti satu kaum yang singgah di satu lembah, lalu datanglah seseorang demi seorang membawa kayu sehingga masaklah roti mereka dengan itu. Sesungguhnya dosa-dosa kecil itu ketika akan diambil pemiliknya, maka ia akan membinasakannya.” (HR. Ahmad, 5: 331, no. 22860. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)
Maksud dari hadist di atas adalah apabila dosa kecil terus menerus dilakukan maka ia akan menumpuk dan tidak terhapus, akibatnya akan membinasakan. Dalam hadist ini tidak disebutkan dosa besar, karena harang terhadi di masa silam. Selain itu, dosa besar juga benar-benar dijaga untuk tidak dikerjakan dan manusia sangat menghindari untuk jatuh ke dalamnya. Demikian dijelaskan oleh Al-Munawi.
Imam Al-Ghazali menyebutkan, dosa kecil lama-lama bisa menjadi besar karena: (1) menganggap remeh dosa kecil tersebut, (2) terus menerus dalam berbuat dosa. Karena ingatlah yang namanya dosa ketika seseorang menganggap itu begitu besar (berbahaya), menjadi kecil di sisi Allah. Sebaliknya, ketika dosa itu dianggap remeh, maka menjadi besar di sisi Allah. (Dinukil dari Faidh Al-Qadir, 3: 127)
BACA JUGA: Ujar Setan di Hari Pembalasan
5. Disibukkan dengan Perkara Mubah
Tahapan selanjutnya setan menyesatkan manusia adalah menyibukkan mereka dengan perkara yang mubah. Hukum dari melakukan perkara ini adalah boleh, namun tingkatan pahalanya sangat kecil. Ketika manusia disibukkan dengan perkara mubah, maka mereka akan luput untuk mendapatkan pahala yang lebih besar.
6. Disibukkan dalam Amalan yang Kurang Afdhal
Ketika semua cara di atas telah dilakukan oleh setan untuk menjerumuskan manusia namun tidak berhasil. Maka lagkah terakhir yang dilakukannya adalah dengan menyibukkan manusia dalam kegiatan atau amalan yang kurang afdhal.
Setan senantiasa menggoda manusia agar luput dari pahala amalan utama dan terus mengerjakan amalan yang kurang afdhal. Hal ini dapat dilihat ketika manusia lebih mengutamakan amalan sunnah dibandingkan amalan yang diwajibkan oleh Allah SWT. []
SUMBER: INFOYUNIK