ACEH–Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebut kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di provinsi paling barat Indonesia ini mencapai 60 hektare (ha) dalam sepekan terakhir.
“Hari ini ada beberapa hektare lahan, seperti di Desa Kute Baru, Aceh Tengah. Kebakaran telah dipadamkan kemarin sore,” kata Kepala Pelaksana BPBA Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Ahad (7/7/2019).
Ia menerangkan peristiwa kebakaran diduga sengaja dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab itu terjadi di sembilan kabupaten/kota meliputi Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Besar, Banda Aceh, Aceh Barat, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Jaya, dan Aceh Selatan.
BACA JUGA: Dalam 2 Bulan, Kebakaran Hutan di Riau Capai 1.136 Hektar
Mayoritas kawasan hutan maupun lahan yang terbakar merupakan lahan produktif, sebagian di antaranya merupakan lahan perkebunan kelapa sawit baik milik perusahaan maupun warga setempat.
Sementara itu, Fenomena alam berupa hujan es dengan berukuran sebesar kelereng, justru turun di wilayah dataran tinggi di Aceh, tepatnya di lima kampung (desa) dari total 10 desa di Kecamatan Jagong Jeget, Aceh Tengah, Ahad.
“Hujan es di lima desa, yakni Paya Dedep, Paya Tungel, Jeget Ayu, Jaging Jeget, dan Bukit Kemuning di Aceh Tengah,” ucap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh.
Ia melanjutkan, peristiwa yang termasuk langka di provinsi paling barat Indonesia ini berlangsung secara singkat, karena terjadi cuma sekitar 10 menit atau mulai pukul 14:15 WIB sampai jam 14: 25 WIB.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaporkan, padahal cuaca di wilayah salah satu daerah penghasil komoditas kopi baik jenis Arabika maupun Robusta kualitas ekspor ketika terjadi hujan es berlangsung tengah terik-teriknya.
Tim reaksi cepat BPBD Aceh Tengah kini sedang melakukan kajian cepat untuk melakukan pendataan rumah dan lahan pertanian masyarat setempat yang terkena dampak hujan es.
BACA JUGA: Bersembunyi di Kamar Mandi, Dua Lansia jadi Korban Kebakaran di Bandung
“Saat ini, hujan memang sudah berhenti. Tapi petugas BPBD setempat masih melakukan pendataan dampak bencana dari fenomena alam terutama material,” terang Dadek.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat telah mengingatkan agar masyarakat mewaspadai potensi terjadinya hujan es disertai terjadi angin kencang yang merupakan dampak dari cuaca ektrem dalam dua sepekan terakhir dan melanda sejumlah wilayah di Aceh. []
SUMBER: AKTUAL