RASULULLAH ﷺ merupakan sosok manusia yang mempunyai kepribadian yang luar biasa. Sifat-sifat nabi telah memberikan pelajaran hidup yang luar biasa bagi kita selaku umatnya.
Salah satu sifat yang dimiliki nabi adalah optimis di tengah kesulitan. Nabi tidak pernah menyerah dalam kondisi sesulit apapun. Dan inilah yang mesti kita tanamkan dalam diri kita.
Pada zaman dahulu, di tengah tekanan dan gangguan orang-orang Quraisy, Nabi ﷺ tetap optimis dakwah ini akan dimenangkan oleh Allah ﷻ. Rasa optimis beliau sangat tampak ketika beliau yang sedang duduk di teduh bayangan Ka’bah ditanya oleh Khabbab bin al-Arats radhiallahu ‘anhu, “Tidakkah Anda memohon pertolongan untuk kita? Tidakkah Anda berdoa kepada Allah untuk kebaikan kita?”
Nabi ﷺ menjawab, “Dulu, orang-orang sebelum kalian digalikan tanah untuknya. Kemudian ia diletakkan di dalamnya. Setelah itu, didatangkan gergaji lalu digasakkan di kepalanya hingga terbelah dua. Ada pula yang badannya disisir dengan sisir besi hingga dagingnya terpisah dengan tulangnya. Keadaan demikian tidak membuat mereka berpaling dari agama mereka.
Demi Allah! Pasti Allah akan menyempurnakan urusan ini hingga seseorang yang berkendaraan yang berjalan dari Shan’a ke Hadhramaut tidak ada yang ditakuti melainkan Allah atau takut pada serigala atas kambingnya. Tetapi kalian hendak bercepat-cepat saja (tidak sabar).” (HR. al-Bukhari).
Apa yang dilakukan orang-orang musyrik terhadap Rasulullah ﷺ, juga dilakukan oleh cucu-cucu mereka di zaman kita sekarang terhadap kaum muslimin. Oleh karena itu, hendaknya kita tetap berpegang pada agama ini. Meneladani sikap Rasulullah ﷺ dalam menghadapinya. Allah ﷻ pasti memenangkan agama ini, dengan atau tanpa kita. Tinggal kita, mau atau tidak menjadi bagian proses kemenangan itu.[]
Sumber: kisahmuslim