MESIR—Pengakuan Amerika Serikat (AS) atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel menuai kecaman dari berbagai negara. Pengakuan tersebut dianggap sebagai keputusan sepihak dan menyalahi hukum internasional.
Aksi protes tersebut kini datang dari Mesir. Menurut sebuah laporan, Gereja Koptik Mesir telah menolak sebuah pertemuan yang diminta oleh Wakil Presiden (Wapres) AS Mike Pence selama kunjungannya yang dilaksanakan pada akhir Desember nanti.
Dilansir Reuters pada Ahad (10/12/2017), pihak gereja Koptik langsung menyampaikan alasannya menolak pertemuan tersebut. Pihak gereja mengatakan telah “mengundurkan diri” dari kesediannya menjadi tuan rumah, ketika Mike Pence datang ke Mesir nanti. Alasannya keputusan Presiden Donald Trump tidak mempertimbangkan perasaan jutaan Muslim di seluruh dunia.
Pihak Gereja Koptik juga menyatakan bahwa akan terus berdoa untuk kebijaksanaan dan dapat menangani semua masalah yang memengaruhi perdamaian bagi masyarakat Timur Tengah. Keputusan tersebut diambil sehari setelah ulama Muslim Mesir Ahmed al Tayeb, kepala Al-Azhar, juga menolak untuk bertemu dengan Wapres Pence.
Pengakuan tersebut membuat para pemimpin di dunia ambil suara. Raja Salman yang merupakan sekutu dekat AS mengatakan bahwa deklarasi Yerusalem akan membahayakan proses perundingan perdamaian dan ketegangan eskalasi di wilayah Timur Tengah.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan mengatakan bahwa langkah tersebut akan “dimainkan oleh tangan-tengan kelompok teror.” Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson menyampaikan rasa keprihatinan atas keputusan tersebut. Tak ketinggalan, Indonesia melalui Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi juga menentang deklarasi Trump. []