RUSIA—Pemerintah Rusia dilaporkan telah menutup kantor diplomatik Moskow di Yaman untuk sementara waktu. Langkah ini diambil mengingat situasi Yaman yang tidak aman akibat perang di Sana’a.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengumumkan kebijakan ini pada Selasa (12/12/2017). Ia menambahkan bahwa “semua pegawai kedutaan Rusia telah meninggalkan negara itu,” PressTV melaporkan.
Lebih lanjut Zakharova mengatakan bahwa duta besar Rusia untuk Yaman, Vladimir Dedushkin dan beberapa staf diplomatik Rusia di negara semenanjung tersebut akan melaksanakan tugas mereka di ibu kota Saudi, Riyadh.
Zakharova berharap pihak regional dan internasional mampu meyakinkan pihak-pihak yang terlibat dalam konflik Yaman dapat meyakinkan mereka agar segera menghentikan pertempuran dan untuk mengakhiri perang melalui diplomasi.
Mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh tewas pada tanggal 4 Desember saat mencoba melarikan diri dari ibu kota Yaman ke Provinsi Ma’arab. Kejadian ini terjadi tak lama setelah dia memutus hubungan dengan gerakan milisi Syiah Houthi.
Dua hari setelah pembunuhan Saleh, Zakharova mengatakan bahwa Rusia amat “prihatin” mengenai “kejadian negatif di negara arab yang tergolong miskin ini.”
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Agustus lalu, kedutaan Rusia di Yaman telah mengungkapkan kekhawatiran atas “tingginya peperangan di kota-kota Yaman dan kota-kota yang sering menyebabkan korban sipil.”
Menurut kantor berita negara Saudi (SPA), sebuah pesawat Rusia telah mengevakuasi staf kedutaan dan beberapa warga Rusia dari Sana’a sebelumnya pada hari Selasa. []