KANADA—Seorang Muslimah asal Kanada memilih untuk tidak jadi pergi ke AS lantaran sentimen agama. Ia kembali pulang ke rumahnya ketika sampai di perbatasan AS setelah diinterogasi oleh petugas tentang agama dan pendapatnya soal Presiden Donald Trump.
“Saya merasa terhina. Saya diperlakukan seolah-olah saya adalah seorang penjahat,” kata Fadwa Alaoui kepada CBC News pada Rabu (8/2/2017).
Alaoui berniat untuk pergian ke Burlington, Vermont, AS. Ia berencana untuk berbelanja bersama sepupu dan dua anaknya. Warga Kanada ini lahir di Maroko dan telah tinggal di Quebec selama 20 tahun, La Presse melaporkan.
Saat kejadian, petugas perbatasan mengambil ponsel milik Alaoui dan sepupunya untuk diperiksa. Petugas bertanya kepada Alaoui tentang Islam dan apakah ia mengenal enam korban yang meninggal dalam insiden penembakan di masjid Kota Quebec.
Telah terjadi kebingungan selama beberapa pekan terakhir tentang warga Kanada yang diizinkan melakukan perjalanan ke AS. Hal ini terjadi terkait kebijakan larangan kedatangan Muslim dari tujuh negara mayoritas Muslim oleh Donald Trump.
Awalnya, larangan tersebut akan berlaku bagi warga Kanada yang berkewarganegaraan ganda, namun pemerintah Kanada meyakinkan bahwa hal itu tidak akan terjadi. []