RUSIA—Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan telah mengatakan bahwa Turki menjadi negara yang paling menderita akibat konflik di Suriah yang pecah sejak 2011 silam.
“Turki adalah negara yang paling banyak merasakan sakit akibat perang Suriah. Pasalnya Turki menjadi negara yang paling banyak menerima pengungsi dari negara ini,” kata Putin dalam sebuah konferensi pers yang dikutip Daily Sabah, Kamis (14/12/2017).
Putin juga mengaku bahwa Rusia sebenarnya ingin membantu mengatasi krisis pengungsi tersebut karena Suriah tidak dapat menyelesaikan krisis di negaranya sendirian. Penyelesaian konflik Suriah membutuhkan usaha bersama masyarakat internasional.
Turki memiliki jumlah pengungsi Suriah terbesar di seluruh dunia, yang diperkirakan lebih dari 3 juta orang. Apalagi PBB pernah mengumumkan bahwa konflik Suriah semakin parah lantaran banyak rumah warga yang rusak dan hancur. Bahkan tingkat kehancuran di Suriah telah mencapai rekor tertinggi, PBB melaporkan pada bulan September silam.
Putin telah mengunjungi pangkalan udara militer Rusia di Suriah, pada Senin (13/12/2017) untuk mengumumkan atas kemenangan dalam pertempuran melawan kelompok Daesh dan penarikan sebagian personel militer Rusia dari negara tersebut.
Sebelumnya, Rusia telah mengumumkan soal penarikan sebagian pasukannya dari Suriah pada Maret tahun 2016 lalu. Namun, Rusia menyatakan bahwa pasukan yang kuat akan tetap dipertahankan di Suriah dan mengurangi operasi milter. []