JAKARTA –Dalam Diskusi bertajuk The Future of Palestine: The Road To Unity, Independence and Peace, di ASekretariat FPCI di Mayapada Tower, Jakarta Pusat, Jumat (15/12/2017), Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dr. Dino Patti Djalal mengutarakan usul bagi penyelesaian konflik Palestina-Israel.
“Di tengah segala luapan emosi, mungkin perlu dipikirkan seperti apa kira-kira skenario penyelesaian masalah Palestina ke depan,” ujar Dino seperti dikutip dari Okezone.
Solusi yang diusulkan Dino berupa 7 langkah yang ia sebut “7P”. Langkah-langkah itu adalah penundaan pemindahan kedutaan AS, persatuan fraksi-fraksi politik Palestina, perhatian dunia terhadap isu tersebut, perundingan antara Palestina-Israel, paket solusi, pemerintahan yang mapan, dan politik dalam negeri Israel.
“Langkah pertama yang paling mungkin dilakukan saat ini adalah menunda pemindahan kedutaan besar AS ke Palestina mengingat banyaknya pertentangan dari dunia Internasional baik dunia Islam maupun sekutunya di dunia barat,” ujar mantan wakil menteri luar negeri RI itu.
Tak hanya itu, Dino juga menyoroti turunnya perhatian dunia atas isu Palestina karena bermacam kisruh demokratisasi Timur Tengah. Ia menilai kecaman dunia terhadap AS merupakan peluang untuk mengembalikan perhatian tersebut.
“Kecaman dunia terhadap pernyatan Presiden Amerika Serikat mengenai Yerusalem merupakan peluang yang baik untuk mengembalikan perhatian dunia terhadap Palestina,” imbuhnya.
Perundingan damai pun tidak luput dari sorotan Dino.
“Sepanjang PM Netanyahu berkuasa, saya melihat prospek perundingan Palestina-Israel semakin redup. Dan Pemerintah AS lebih memilih mengekor PM Netanyahu ketimbang sebaliknya,” tukasnya.
Selain itu, Dino juga menyinggung soal bantuan terhadap Palestina. Menurutnya, berbagai program pelatihan dan pemberian paket ekonomi sangat penting diberikan. Upaya tersebut dilakukan untuk mencegah pemerintahannya ambruk karena mengalami kesulitan ekonomi saat Palestina mencapai kemerdekaan penuh.
“Indonesia mampu memberikan bantuan besar dengan cara menjadikan isu Palestina sebagai isu dunia dan membantu Palestina untuk mempersiapkan pemerintahan yang matang. Bantuan itu dapat diberikan dengan cara memberikan dukungan moral, politik, diplomatik, ekonomi dan ekonomi untuk Palestina,” tegas Dino. []