APA yang terlintas di benak Anda ketika mendengar kata bermesraan? Iya, bersenang-senang dengan Allah, menikmati waktu bersama Sang Maha Pengasih untuk mencurahkan segala sesuatu yang ada dalam hati kita. Bisa berupa sesuatu yang kita harapkan, atau sesuatu yang ingin kita keluhkan. Yaitu berdoa.
Berdoa adalah ibadah yang terasa paling indah serta pengobat segala resah dan gelisah. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah untuk memberikan sesuatu yang kita inginkan dengan berdoa. Karena doa merupakan kekuatan batin antara kita dengan Allah SWT.
Mungkin dari kita sempat berpikir bahwa Allah tak kunjung mengabulkan doa kita, hingga timbul pertanyaan. Apa susahnya hanya memberikan keinginan kita yang jelas-jelas sangat mudah apabila Allah yang melakukannya? Apa alasanya Allah hanya mendengarkan dan menampung doa kita?
Apabila kita penah berpikir demikian, telah berburuk sangkalah kita terhadap Allah SWT padahal sudah jelas janji-Nya dalam Al-Qur’an, “Berdoalah kepada-Ku, Aku akan mengabulkannya untuk kalian.” (QS Ghafir: 60). Tugas kita hanya perlu meyakini bahwa setiap doa yang dipanjatkan akan turun dengan membawa jawaban.
Belajar berbaik sangkalah kepada SWT, barangkali Allah sangat suka ketika melihat kita merengek memohon kepada-Nya. Allah senang melihat kesungguhan kita berusaha untuk mendapatkan doa itu sebagai hadiah dari ikhtiar kita. Bukan pemberian tanpa pembelajaran, dan mungkin Allah tahu, apabila doa kita dikabulkan secepat kilat, kita akan melarikan diri dari tahajud, sedekah, puasa senin kamis, dan ibadah-ibadah lainnya.
Artinya, apabila doa kita semakin ditunda sama Allah, waktu kita untuk bermesraan dengan Allah pun akan semakin lama. Biarkan doa itu menjadi sebuah bahasa rindu dan cinta kita kepada-Nya. Allah saja sangat menyukai hal itu, kenapa kita tak dapat menikmati keindahan waktu yang telah Allah karuniakan tersebut?
Coba renungkan ucapan sahabat Nabi SAW, Umar Bin Khatab ra, ” Obsesiku dalam berdoa bukan terkabulnya doa, tetapi obsesiku dalam berdoa adalah aku hanya ingin selalu berdoa, karena aku yakin saat doa terucap, bersamaan dengan itu Allah menyiapkan pengabulannya.”
Coba bayangkan apabila setiap doa yang kita panjatkan langsung dikabulkan, mungkin kita akan menjadi manusia yang malas lagi sombong. Karena kita tinggal minta sama Allah tanpa harus berikhtiar dan bersabar. Sungguh kenikmatan luar biasa ketika Allah menunda beberapa doa yang kita panjatkan, ada sebuah pembelajaran yang dapat mendewasakan. Biarkan tangan Allah yang mengatur kapan sesuatu yang kita inginkan akan Dia titipkan.
Mari saling mengingatkan dan meyakinkan bahwa penundaan sebuah doa merupakan rasa cinta Allah. Jadilah kekasih terbaik-Nya yang tak gampang ngambek ketika doa belum terkabulkan. []
Sumber: Ma’had Darul Qur’an Al-Maghfirah