KITA meyakini bahwa Allah SWT itu berproses dalam menciptakan alam semesta. Tidak langsung dalam satu detik langsung jadi alam semesta. Hal ini bukan berarti menunjukkan bahwa Allah tida Kuasa dalam mencipta, melainkan Allah mengajarkan kepada hamba-Nya bahwa segala sesuatu membutuhkan proses. Begitu pun dalam menjalankan kehidupan ini.
“Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa,” (QS. Huud: 7).
Dalam ayat tersebut dikatakan bahwa Allah SWT menciptakan alam semesta ini dalam enam masa. Nah, yang menjadi pertanyaan bagi kita ialah, satu masa itu berapa lama?
Banyak orang berbeda pendapat mengenai hal ini. Ada yang mengatakan detik, menit, jam, hari, minggu dan tahun. Lalu, manakah yang benar? Sesungguhnya masa di situ merupakan interval waktu yang tidak bisa diukur. Hanya Allah SWT yang mengetahui kebenarannya.
Kita sering mendengar ungkapan “Kun faya kun (Jadilah maka jadilah ia)” bukan? Ya, maksud dari ungkapan itu tidak langsung ketika Allah berkata maka langsung terjadi. Melainkan semuanya itu on progres atau dalam proses.
Maka, jika kita kaitkan dalam kehidupan ini, tak ada satu kenikmatan pun yang muncul secara tiba-tiba. Semuanya membutuhkan proses. Tak ada yang instan. Bahkan mie instan sekali pun membutuhkan proses untuk bisa siap disantap. Betul begitu?
Jadi, jalanilah kehidupan ini dengan mengikuti alur yang ada dan ikutilah prosesnya. Dengan berpedoman kepada Allah dan Rasul-Nya, maka proses menuju keabadian yang baik akan berjalan dengan baik pula. Akan ada hala rintang dalam menempuh sebuah proses. Akan tetapi, dapat menjadi nilai berharga bagi kita, jika kita mampu menjadikan rintangan itu sebagai hikmah kehidupan. []
Sumber: Disarikan dari M. Ridwan Effendi, M.ud, Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam DR KHEZ Muttaqien Purwakarta