SEBAGAI seorang manusia pada dasarnya kita ingin dihargai, bukan? Ya, begitu pula yang dirasakan oleh seorang istri pada suaminya. Sang istri juga ingin dihargai oleh suami. Tapi sayang, tidak semua suami melakukan hal itu. Banyak dari kita yang memiliki suami tidak menghargai istri.
Nah, untuk itu mengenal tanda suami yang tidak menghargai istri juga perlu kita ketahui lho! Lantas, apa saja tanda-tanda suami yang tidak menghargai istri?
1 Merasa “laki-laki”
Merasa superior hanya karena dia laki-laki. Padahal tak seorang pun tahu akan lahir sebagai laki-laki atau perempuan. Yang itu artinya, siapa pun tidak berhak merasa sombong. Semuanya karena Allah.
2 Tidak memberi nafkah padahal mampu
Kewajiban suami memberi nafkah keluarga sesuai kemampuan adalah wajib. Jika dalam kondisi pas-pasan saja laki-laki harus bertanggung jawab menafkahi keluarga, apalagi kalau berlebih. Ingatlah, “Hak-hak wanita atas kalian (para suami) ialah memberi nafkah, menyediakan sandang dengan cara yang baik,” (HR. Abu Dawud).
Maka, suami yang tidak mau memberi nafkah padahal mampu bukanlah suami yang menghargai istrinya lebih-lebih dirinya sendiri. Na’udzubillah.
3 Membandingkan istrinya dengan istri orang lain atau mantannya
Bagi seorang istri yang perasaannya begitu halus kata-kata suami yang membandingkannya dengan istri orang lain adalah tamparan. Istri merasa tidak dihargai padahal sudah berusaha memberikan yang terbaik. Bila pun ingin memberi masukan ke istri seharusnya tidak perlu membawa nama-nama pihak ketiga.
4 Selalu berkata, “Itu kan memang tugasmu!” alias tidak mau tahu
Suami dan istri adalah tim yang solid. Harusnya saling mengisi dan memahami. Dan bukan bersikap bodo amat “pokoknya aku udah ngerjain tugasku, udah titik!”
5 Tidak menjaga diri dan hati
Foto-foto selfie berdua begitu akrab dengan wanita lain, balas-balasan pesan dengan menggunakan kata-kata mesra, bahkan sampai jalan bareng berdua dengan lawan jenis padahal tidak ada urusan apa-apa. Beberapa hal tersebut adalah contoh suami yang tidak bisa menjaga diri dan hati, tidak menghargai istri. Padahal, tidak hanya istri saja yang harusnya dituntut untuk menjaga diri, tapi juga suami.
6 Galak pada istri, baik dan perhatian dengan orang asing
Padahal logikanya kalau dengan orang lain saja harus baik, apalagi dengan istri. Ya, kan?
7 Mengungkit-ungkit pemberiannya pada istri
Kita sadar, suamilah yang memberi nafkah. Suami yang tak hargai istri seringkali mengungkit-ungkit apa yang telah diberikan. Padahal, kita juga harus ingat, semua hanya titipan. Kenapa sombong hanya karena diberi kesempatan lebih. Bagaimana jika kondisi beberapa tahun ke depan berbalik, suami bangkrut, istri berjaya. Apa sang suami tidak malu?
8 Tidak mau bekerja, pemalas dan membebankan semua urusan ke istri
Mengurus anak, tugas istri. Mengurus rumah tangga, tugas istri. Bahkan, mencari nafkah juga dilimpahkan pada istri. Lha, suami ngapain?
“Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil. Barangsiapa bersusah payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla,” (HR. Ahmad).
9 Melakukan kekerasan fisik dan psikis
Dua hal ini jelas-jelas bisa berakibat fatal. Bila kekerasan fisik mungkin masih bisa segera hilang, namun tidak dengan psikis. Trauma luka akibat kekerasan psikis tidak bisa dengan mudah hilang dalam sekejap. Bahkan bisa berimbas ke anak.
10 Tidak membiarkan istrinya maju, meremehkan istri
“Bang, aku mau ikut kelas online ya?”
“Emang kamu bisa?”
“Mas kalau begini gimana?”
“Udahlah, diem aja. Kamu tahu apa, sih,”
Nah, gimana. Pantas tidak sih suami ber-attitude seperti itu? Selama yang dilakukan istri positif dan demi kebaikan keluarga, harusnya suami mendukung. []
Sumber: Ariefiansyah, Miyo. 2012/Hartamu Hartaku Hartaku Punya Siapa/Jakarta: Gramedia Pustaka Utama yang kami kutip dari ummi-online.com