PALESTINA—Tentara Israel dilaporkan telah menahan 430 orang dan melukai lebih dari 3.400 warga Palestina lainnya di Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza. Jumlah ini meningkat sejak Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel pada Rabu (6/12/2017).
Bulan Sabit Merah Palestina (RRC) melaporkan, sebanyak 2.809 warga Palestina terluka dan telah menjalani perawatan di Tepi Barat dan Yerusalem pada Sabtu (16/12/2017). Sedangkan 622 lainnya telah terluka di Jalur Gaza, Quds Press melaporkan pada Selasa (19/12/2017).
Menurut laporan MINA, RRC mengatakan bahwa 77 orang terluka akibat tembakan langsung di Tepi Barat yang diduduki dan 187 di Jalur Gaza. Sementara 624 orang Palestina terluka akibat tertembus peluru di kedua wilayah tersebut.
Selain itu, 2.309 orang menderita gangguan pernapasan karena menghirup gas air mata yang berat. Kebanyakan dari mereka yang mengalami gangguan pernapasan berasal di Tepi Barat yang diduduki dan dari Yerusalem.
Sebagian warga Palestina luka akibat dipukuli oleh pasukan Israel di Tepi Barat dan Yerusalem. Beberapa terluka akibat serangan udara Israel di Gaza.
Sementara itu masyarakat tahanan Palestina (PPC) mengatakan, pasukan pendudukan Israel menahan 430 orang Palestina di Tepi Barat dan di Yerusalem.
Dalam sebuah pernyataan, PPC menyebutkan ada 231 anak, sembilan perempuan dan tiga orang Palestina yang terluka di antara mereka yang telah ditangkap pasukan Israel. []