HEBRON – Menteri Wakaf dan Urusan Agama, Sheikh Yousif Ideis menyebutnya peletakan menorah di atap masjid Ibrahimi di Hebron, Tepi Barat oleh pemukim Yahudi Israel merupakan agresi yang berbahaya.
“Ini termasuk upaya meyahudikan masjid, ini pelanggaran besar,” kata dia seperti dilansir dari Middle East Monitor, Senin (18/12).
Ideis menyebut hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Hal ini mengingatkan Ideis pada insiden pembantaian terhadap jamaah Palestina di masjid pada 1994. Israel kemudian mengambil alih sebagian besar wilayah tersebut dan dialokasikan hanya untuk Yahudi. Sisa wilayah pun diokupasi Israel sehingga Muslim perlu izin untuk bisa menggunakannya. Israel yang mengatur kapan jamaah boleh mulai adzan, shalat berjamaah dan meninggalkan masjid secepatnya.
Ideis menyampaikan Israel sudah melakukan lebih dari 20 pelanggaran di sana. Termasuk melarang adzan selama 2017. Pengepungan permanen diberlakukan di masjid. Israel juga menggunakan detektor elektronik dan barikade di sekitarnya untuk mencegah warga Palestina masuk masjid.
Masjid pun sudah ditutup secara penuh selama sepuluh hari setiap tahunnya. Awal tahun ini, UNESCO memutuskan bahwa Masjid Ibrahimi di Kota Tua Hebron yang diduduki Yahudi adalah Situs Warisan Dunia Palestina yang terancam oleh Israel.
Peletakkan menorah ini seiring dengan perayaan Hanukkah Yahudi. Menorah adalah salah satu benda sekaligus simbol tertua agama Yahudi berbentuk lilin bercabang. []