TAK ada manusia yang hidup tanpa masalah. Bedanya, terletak pada cara orang-orang menghadapi masalah yang dihadapinya. Sebagian orang menganggap masalah yang dihadapinya ibarat ‘cambuk’ agar mereka semakin baik. Namun sebagian orang justru merasa dunia begitu kejam kepadanya ketika ditimpa masalah. Sehingga, masalah kecil pun bisa jadi besar untuknya.
Namun begitu, masalah kecil bisa terselesaikan dengan mudah jika kita tetap berada dalam ketenangan. Tapi, bagaimana dengan masalah besar?
Dalam menyikapi masalah besar, seringkali banyak orang yang membuat kesalahan. Cara mengatasi masalah besar itu tidak dilakukan dengan baik. Sehingga, masalah yang begitu besar, bisa membuatnya putus asa dalam menghadapi kehidupan ini. Kesalahan seperti apakah itu?
1. Ingin Mengatasi Masalah Besar Secara Instan
Kesalahan kedua adalah menginginkan masalah itu lenyap seketika. Dia mengeluh, katanya sudah berusaha namun belum juga berhasil. Dia tambah stres. Namanya juga masalah besar, tentu harus ada usaha besar agar kita bisa mengatasinya. Masalah besar perlu usaha yang besar, perlu waktu untuk menyelesaikannya, dan perlu kesabaran.
Saat kita mengharap masalah hilang dengan instan, maka kita akan menyia-nyiakan pikiran kita, karena fokus memikirkan yang tidak semestinya. Kita terus berkhayal untuk mendapatkan solusi jitu, menghilangkan masalah dengan sekejap. Padahal waktu dan energi kita bisa digunakan untuk memikirkan yang lebih produktif, yang realistis bisa menghasilkan.
2. Panik
Kesalahan pertama yang sering terjadi adalah panik saat menghadapi masalah besar. Saat dikatakan supaya jangan panik, dia berkata “Bagaimana saya tidak panik? Masalahnya ….”.
Pertanyaanya, Anda mau panik atau mau solusi? Panik tidak akan memberikan manfaat, malah membuat pikiran menjadi pendek dan tidak bisa mengatasi masalah. Yakinlah bahwa Anda mampu mengatasi masalah itu.
Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekadar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan (QS. At-Talaq: 7). Allah juga tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (QS. Al-Baqarah: 286).
Saat solusi belum terpikirkan. Saat tuntutan begitu besar. Saat ancaman ada di depan mata. Kita harus tetap tenang, yakin bahwa apa pun yang terjadi, kita akan sanggup mengatasinya. Kuncinya adalah keimanan. Harapan itu masih ada, selama iman ada di dada.
3. Ingin orang-orang kasihan kepadanya
Ada juga orang yang berharap semua orang mengasihaninya. Dia memelas ke sana kemari berharap ada orang yang mau dengan sukarela menghilangkan masalah yang dihadapinya. Mungkin, akan ada orang yang menolong Anda. Namun kita harus tetap mandiri, sebab orang lain pun punya urusan dan masalah masing-masing.
Berharap pertolongan dan bantuan boleh, namun jangan berharap orang lain yang menggantikan Anda untuk mengatasi masalah. Sekali lagi, semua orang punya urusan dan masalah masing-masing, jadi harapan ini hanya akan menghabiskan waktu saja. Pertolongan orang lain hanyalah pembuka jalan, Anda tetap harus mengayunkan kaki melangkah sendiri.
Ketiga hal itu harus kita hindari dalam menghadapi masalah. Sebab, kesalahan-kesalahan tersebut bukanlah solusi jitu dalam mengahadapi masalah besar. Yakinlah pada diri Anda sendiri, bahwa Anda mampu mengatasi masalah sebesar apapun. Sebab, apapun yang terjadi masalah tetaplah masalah, yang butuh penyelesaian dengan cara kita sendiri. []
Sumber: www.motivasi-islami.com