TEL AVIV—Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memberikan pernyataan terkait dikeluarkannya Resolusi Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang menolak pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu kota Israel, Netanyahu menyebut bahwa PBB sebagai rumah kebohongan.
Dalam sebuah pidato, Netanyahu menuturkan pihaknya dengan tegas menolak resolusi tersebut dan kembali menyatakan langkah AS sudah benar.
“Israel benar-benar menolak pemungutan suara ini, bahkan sebelum persetujuan (resolusi). Yerusalem adalah ibu kota kita (Israel), dan kita akan terus membangun di sana, dan Kedutaan Besar asing yang dipimpin oleh AS akan pindah ke Yerusalem. Itu akan terjadi,” ucap Netanyahu, seperti dilansir Reuters pada Kamis (21/12/2017) kemarin.
“Sikap terhadap Israel dari banyak negara, di semua benua, di luar tembok PBB, berubah dan pada akhirnya akan meresap ke dalam PBB, dan menjadikan PBB rumah kebohongan”, sambungnya.
Seperti diketahui, Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 orang tersebut akan mengadakan sebuah sesi khusus darurat langka pada hari ini atas permintaan negara-negara Arab, dan Muslim mengenai keputusan AS yang kontroversial mengenai Yerusalem.
Pernyataan Trump ini mendapat kecaman dari berbagai pihak, khususnya dari negara Muslim. Turki, dan Palestina bahkan menyebutkan sebagai bentuk pemerasan, dan serangan terhadap kedaulatan negara-negara angota PBB. []