ISRAEL—Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dilaporkan telah meminta wakilnya di badan khusus keilmuan PBB (UNESCO) untuk keluar dari organisasi tersebut, Jumat (22/12/2017).
Menurut laporan Yediot Aharonot, Netanyahu telah meminta Carmel Shameh Hakohan, dubesnya di Unesco untuk mendeklarasikan secara resmi hengkang dari keanggotaan badan PBB tersebut.
Langkah ini diambil sehari pasca voting Majelis Umum PBB dengan suara mayoritas menolak status hukum Yerusalem dan membatalkan keputusan AS yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Mengutip PIC pada Sabtu (23/12/207), pada Oktober kemarin PM Israel telah menginstruksikan kepada Kementerian luar negeri untuk mempersiapkan hengkang dari UNESCO, dengan dalih badan PBB tersebut cenderung mendukung Palestina.
Saat itu keputusan Netanyahu usai sidang dewan UNESCO pada 18 Oktober yang menegaskan bahwa Palestina sebagai wilayah jajahan. Karenanya Israel harus berkomitmen melindungi Masjidil Aqsha dan menjaganya sesuai dengan kondisi sejarahnya, sebagai tempat suci untuk beribadah umat Islam.
Sejak Juli lalu Israel juga telah mengurangi bantuannya untuk UNESCO, disebabkan keputusannya menempatkan kota lama Hebron dan Masjid Ibrahimi termasuk peninggalan dunia yang tengah berada dalam ancaman. []