PALESTINA—Jumlah serangan terhadap Israel dilaporkan turun pada 2017. Namun deklarasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengakui Yerusalem karena ibu kota Israel telah memicu ketidakstabilan yang lebih besar. Keterangan ini disampaikan seorang kepala keamanan Israel pada Ahad (24/12/2017).
“Tingkat kejahatan terhadap Israel telah menurun tahun ini menjadi 54 serangan dibandingkan pada 2016 yang mencapai 108 serangan,” kata Nadav Argaman, kepala badan keamanan dalam negeri Shin Bet, Alaraby melaporkan.
“Jumlah serangan yang digagalkan juga telah meningkat,” katanya dalam sebuah konferensi pers.
Namun dia mengatakan situasi di Israel menjadi tidak stabil, terutama di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki, pasca pernyataan Trump.
Argaman mengatakan ketenangan yang terjadi sebelum pengumuman Trump pada 6 Desember adalah “Menipu.”
“Pada periode mendatang kita akan menghadapi banyak tantangan, termasuk seruan dan demonstrasi di jalanan yang diluncurkan oleh Otoritas Palestina untuk memprotes keputusan AS,” kata Argaman.
Menurut laporan, 12 warga Palestina gugur sejak keputusan Trump, yang memicu protes hampir setiap hari di wilayah Palestina dan bentrokan dengan pasukan Israel.
Langkah Trump telah dikutuk di seluruh dunia dan demonstrasi telah terjadi secara global di AS, Inggris, Pakistan, Afghanistan, Iran, Turki, Malaysia, Indonesia, Mesir, dan Yordania. []