LEMBANG–Kemacetan yang kerap terjadi di kawasan Lembang seakan menjadi hal yang lumrah saat liburan, namun kemacetan tidak hanya akibat volume kendaraan yang membludak, namun juga banyaknya parkir liar disekitar kawasan wisata.
Menyikapi hal tersebut Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat, Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengkritik pemerintah daerah yang gampang mengeluarkan izin penyelenggaraan tempat parkir di sejumlah tempat wisata serta hotel dan restoran.
“Penyakit di perkotaan seperti itu, buka restoran tapi enggak punya lahan parkir, buka hotel, tapi enggak punya lahan parkir,” kata Agung saat meninjau lokasi wisata kawah Gunung Tangkuban Perahu, Rabu (27/12).
Kemacetan, kata dia, terutama saat libur panjang diakibatkan menumpuknya kendaraan wisatawan, sedangkan pengelola objek wisata tidak bisa mengantisipasinya dengan menyediakan lahan parkir yang cukup.
“Kalau parkir di badan jalan, sementara jalannya hanya dua, satu untuk arah sana, satu arah sini, pasti macet,” Jelasnya.
Menurut Agung, belum adanya aturan perparkiran yang mengikat menyebabkan banyak ditemukan pelanggaran yang dilakukan pemilik kendaraan dengan parkir di badan jalan.
Idealnya, lanjut dia, pada saat pemerintah daerah mengeluarkan izin, harus dicek dengan benar, jangan asal tanda tangan perizinan.
“Pemda harusnya jangan tanda tangan di kantor, datang dulu ke lokasi, berapa perkiraan, misalkan kapasitas 100 orang berarti mobilnya ada 10 unit. Punya gak lahan parkir untuk 10 kendaraan, kalau enggak, ya jangan dikeluarkan,” jelasnya.
Terkait kunjungannya ke Gunung Tangkuban Perahu, terang Agung, dimaksudkan dalam rangka melaksanakan rangkaian pengamanan Operasi Lilin Lodaya hingga pasca libur Tahun Baru 2018 di lokasi wisata.
“Kerawanannya kan berbeda-beda, kalau malam Natal saya fokus di gereja-gereja, di jalan, sekarang sudah landai, Natal sudah selesai, saya kontrol di tempat wisata. Kemarin saya di Kawah Putih, sekarang di Tangkuban Perahu, besok ke Pangandaran,” ungkapnya.
Pihaknya ingin meyakinkan bahwa selama libur panjang Natal dan Tahun Baru, masyarakat merasa aman, nyaman dan selamat, “Nah sekarang saya cek, benar enggak anggota saya bekerja. Alhamdulillah semuanya bekerja, berkoordinasi dengan pengelola. Jadi masyarakat juga menikmati wisatanya,” ujarnya.
Pengelola objek wisata Gunung Tangkuban Perahu, Putra Kaban mengaku, pihaknya telah menyediakan lahan yang luas untuk menampung kendaraan wisatawan.
“Seperti yang disampaikan Kapolda, lahan parkir harus seimbang dengan jumlah kendaraan wisatawan yang datang. Di kita, untuk lahan parkir di kawasan Jayagiri saja bisa menampung sampai ribuan kendaraan,” ucap Kaban.
Di objek wisata Tangkuban Perahu, Kaban menyatakan, kendaraan yang masuk dan keluar lokasi wisata bisa tertata dengan baik. Hal itu ditambah dengan kesadaran wisatawan yang patuh pada imbauan pihak pengelola.
“Lahan parkir harus diutamakan, jangan sampai menggangu arus lalu lintas. Kami berterima kasih kepada pengunjung yang sudah memahami bagaimana keadaan, jadi kalau lalu lintas dibuka tutup, mereka bersabar sehingga kendaraan dapat ditata dengan baik,” tandasnya. []
Reporter: Saifal