MASJID merupakan tempat ibadah umat Isma. Masjid juga menjadi pusat kegiatan muslim. Dalam perkembangannya, rumah ibadah ini banyak dibangun di berbagai belahan dunia. Mulai dari yang paling sederhana, seperti mushala hingga masjid raya.
Demikian juga arsitekturnya. Ada yang dibangun dengan dinding batu bata ada juga yang dibiarkan terbuka. Di beberapa daerah, bahkan ada masjid yang dibangun dengan bahan baku dan arsitektur unik. Contohnya Masjid Kubah Emas yang megah dan mewah.
Selain, itu, ada juga masjid yang dibangun dari bahan-bahan seadanya. Namun, tetap berkesan istimewa. Contohnya masjid-masjid di Afrika.
Dilansir dari berbagai sumber, Inilah 2 masjid berbahan bangunan unik yang berdiri di benua hitam tersebut:
Masjid Agung Djenne, Mali
Masjid ini merupakan sebuah warisan arsitektur dunia karena dibangun seluruhnya dengan lumpur dan kayu. Sisi luar dari masjid dibentuk dari plaster lumpur. Sedangkan kayu-kayu yang menjorok keluar dari bangunan seperti jarum-jarum digunakan sebagai penyangga dan juga sebagai perancah jika akan ada perbaikan.
Masjid ini dibangun pada tahun 1906 dan selesai pada 1907. Setiap tahun para penduduk Mali mengadakan festival untuk memperbaiki masjid ini, melapisinya dengan lebih banyak plaster.
Masjid Agung Djenne bukan sekedar bangunan yang terbuat dari bata dengan bahan dasar lumpur terbesar di dunia, tetapi juga sebuah model arsitektur ramah lingkungan yang berkelanjutan. Karena keunikannya, pada tahun 1988, kota tua Djenne dan masjid Agungnya, diresmikan menjadi situs sejarah dunia oleh UNESCO.
Sejarah juga mencatat, masjid yang terletak  di kota kecil di pusat Mali, Afrika Barat itu pernah menjadi pusat pengajaran islam di Afrika pada abad ke-18. Kini, masjid Djenne tersebut masih menjadi salah satu bangunan penting di Afrika Barat.
Masjid Laarabanga di Ghana
Masjid Larabanga merupakan masjid bersejarah ber-arsitektural Sudan di kampung Larabanga, Republik Ghana, benua Afrika. Masjid tua ini juga terbuat dari lumpur khas benua Afrika. Selain itu, masjid ini disebut-sebut sebagai masjid tertua di Ghana dan kawasan Afrika Barat.
Masjid kuno Larabanga dibangun dalam gaya masjid-masjid Sudan kuno, dengan ciri khasnya berupa bentuk segi empat, dilengkapi dengan kerangka struktur ataupun pilar-pilar yang menopang atapnya. Diramaikan lagi dengan beberapa pilar tambahan dengan puncak yang menjulang, memberikan keragaman ketinggian pada atap masjid.
Luas masjid ini memang tidak terlalu besar, hanya sekitar 8x8m. Namun, nilai sejarahnya yang tinggi, menjadikan masjid ini masuk ke dalam daftar 100 situs dunia yang harus diselamatkan, versi The World Monuments Fund’s.
Ada beberapa kontroversi terkait kapan pastinya masjid ini dibangun. Namun, sejarah Tutur menyebutkan bahwa, masjid Larabanga dibangun pada tahun 1421 M. Disebutkan juga bahwa seorang saudagar muslim bernama Ayuba, telah membangun masjid ini secara misterius. Didekat salah satu pintu masuk ke masjid ini, berdiri kokoh sebatang pohon baobab yang sangat besar dan tetap dipertahankan hingga kini. Di bawah pohon inilah Ayuba dimakamkan saat beliau wafat. []