Oleh: Ihsan Iskandar
Mahasiswa Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor, Ponorogo
ihsaniskandains@gmail.com
DI tahun 2017, telah banyak kasus yang melibatkan dialektika pemikiran. Beberapa kasus seperti turunnya hukum pelarangan salah satu Ormas Islam sampai yang terbaru hukum Zina dan LGBT.
Dalam buku Misykat karya Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, M.A, hal ini merupakan salah satu dampak dari Westernisasi yang mengubah pola pikir umat Islam mengikuti pemikiran barat menjadi berpikiran bahwa “Ilmu itu Bebas Nilai” atau “Negara tidak boleh mengurusi agama.”
Hal ini menandakan bahwa masalah Sosial Budaya di Indonesia sudah tidak seperti “dahulu” lagi. Hal-hal baru inilah yang menjadi tantangan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai Negara berketuhanan seperti tertera dalam Pancasila sila Ketuhanan Yang Maha ESA, terutama tantangan kepada agama Islam dalam menjawab persoalan-persoalan ini.
Penyebaran Pemikiran Barat yang semakin bertambah dan meluas seiring dengan Globalisasi. Jika tidak dibarengi dengan penyaringan yang tepat, maka akan menimbulkan masalah dan pergolakan baru.
Kini banyak Muslim yang bertanya soal kebenaran Islam dengan cara Men-Dekonstruksi ulang tatanan hukum Islam. Perombakan ulang yang seharusnya tidak terjadi karena orang Muslim yang sudah terkontaminasi oleh pemikiran barat dan dengan itu melihat Islam dalam kacamata barat menimbulkan kesalahfahaman.
Dan kemungkinan besar, pada tahun 2018 jika tidak diberikan solusi, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi negara bebas, sebebas-bebasnya dengan mengesampingkan agama seperti di Barat.
Maka masalah utama disini adalah Westernisasi, Seperti yang dijelaskan oleh Daryush Shayegan dalam buku ‘Cultural Schizophrenia, Islamic society confronting the west,’ bahwa Program utamanya Westernisasi yaitu Sekularisasi dan liberalisasi telah memecahkan umat Islam.
Dalam memberi solusi dengan melawan pemikiran Barat yaitu dengan memakai Pemikiran Islam itu sendiri. Program Islamisasi yang menjadikan Umat Islam memiliki Framework Islam dengan mendalami Metodologi ilmu pengetahuan Islam dapat membantah dengan tegas kebatilan dari pemikiran Barat. Karena perbedaan yang sangat mencolok antara Barat dan Islam, kita harus membedakannya dan memiliki Identitas Islam yang melihat Islam dari sudut pandang Islam pula, bukan Barat. []