Oleh: Daud Farma
ulviyeturk94@gmail.com
SERING manusia berpikiran dan berperilaku jangka pendek. Hidup, makan, minum, tidur lalu mati. Lahir, besar, dewasa, menikah, punya anak, jadi bapak, tua lalu mati. Itu pun kalau diberi umur sampai jadi bapak-bapak lalu tua kemudian mati.
Bagaimana jika mati esok hari? Bagaimana jika mati hari ini? Kesana-kemari lalu mati. Tak ada amal yang disiapkan untuk akhirat, hanya memperturutkan untuk duniawi.
Makan, minum lalu mati.
Lahir-lahir-lahir, mati.
Besar-besar-besar, mati.
Menikah-menikah-menikah, mati.
Kerja-kerja-kerja, mati.
Jadi bapak-bapak-bapak, lalu mati. Main judi-main judi-main judi, lalu mati.
Jadi ibuk-ibuk-ibuk, lalu mati.
Gosip-gosip-gosip, mati.
Korupsi-korupsi, korupsi, mati.
Mencuri-mencuri, mencuri, mati.
Masih mending jika: beramal-beramal, sedekah-sedekah, membangun masjid lalu mati. Setidaknya ada pahala jariah yang terus mengalir.
Semoga kita semua diberikan umur yang panjang selalu dalam iman dan taqwa kepada-Nya. Hidup ini untuk beramal, dan mati membawa bekal. []