IRLANDIA—Menteri Irlandia Finian McGrath dilaporkan telah menyatakan dukungannya untuk memboikot Israel atas perlakuan “tidak adil” terhadap rakyat Palestina.
Politisi Independen Irlandia, yang telah menjabat sebagai Menteri Negara untuk Masalah Cacat sejak Mei 2016 membuat komentarnya menyusul deklarasi Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Terlebih setelah Trump mengancam untuk memotong bantuan untuk UNRWA, badan utama PBB yang didirikan pada tahun 1949 untuk menyediakan bantuan bantuan bagi jutaan pengungsi Palestina, Palestine Chronicle melaporkan pada Jumat (5/1/2018).
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan The Irish Examiner, McGrath mengkritik peran AS dalam menghasut kekerasan di wilayah tersebut. Ia juga menyatakan bahwa pandangannya juga sama dengan mayoritas warga Irlandia.
Berbicara tentang sebuah negara, Irlandia memprioritaskan sebuah negara Palestina pada tahun 2018. McGrath berkata, “Ini adalah sesuatu yang kami rasakan sangat kuat dan itu adalah sesuatu yang saya masukkan ke dalam program untuk pemerintah.”
“Kami ingin memastikan bahwa pesan tersebut harus ditujukan kepada PBB. Ini tidak dapat dinegosiasikan; Ini adalah masalah yang sangat penting bagi kami,” ujar McGrath.
Dia juga menganjurkan pemboikotan Israel sampai mereka mematuhi hukum internasional.
“Saya tidak suka boikot karena saya lebih memilih dialog dan diplomasi. Namun saya pikir kita telah mencapai batas kesabaran saat ini. Terutama dalam beberapa pekan terakhir di mana Donald Trump dan Israel mengatakan bahwa Yerusalem akan menjadi ibu kota Israel. Dan itu telah memprovokasi saya, benar-benar telah memprovokasi saya dengan sangat serius,” demikian McGrath. []