MATARAM—Pemerintah Kota (pemkot) Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu (10/1/2018), merancang pengembangan kampung wisata halal di Lingkungan Karang Jangkong, Kecamatan Cakranegara, yang diperkirakan akan menjadi kampung wisata halal pertama di NTB.
Lingkungan Karang Jangkong atau Kangkong Halal Tourism Town ini digagas oleh Ida Wahyuni Sahabudin bersama kelompok sadar wisata Lingkungan Kangkong. inisiatif komunitas dalam menciptakan kampung wisata halal tersebut mendapatkan apresiasi dari pemkot Mataram.
Kampung wisata halal Kangkong ini akan menjadi tujuan wisata religi baru di Mataram selain Masjid Hubbul Wathan Islamic Center.
Ida Wahyuni Sahabudin mengatakan kampung wisata halal menawarkan berbagai paket wisata halal yang dapat dinikmati wisatawan lokal maupun mancanegara.
“Beberapa program yang dilaksanakan, antara lain, pusat kuliner tradisional halal, pondok wisata halal, rumah pintar dan wisata religi,” ujar Ida seperti dikutip dari Antara.
Untuk pusat kuliner tradisional halal, di Kangkong tidak dibolehkan menjual minuman keras baik tradisional maupun pabrikan. Begitu juga dengan makanan serta jajaran tradsional, diproduksi dengan standar halal yang telah ditetapkan.
Program pondok wisata halal adalah berupa penginapan di rumah warga dengan mengikuti standar halal. Ada aturan unik yang ditetapkan di sana yakni para tamu tidak diboleh menggunakan celana pendek dan diharuskan mengenakan sarung.
“Selama berada di pondok halal, mereka harus menggunakan sarung. Pondok halal dilengkapi juga dengan arah kiblat dan alat shalat,” jelas Ida.
Adapun program rumah pintar merupakan wadah edukasi, dengan berbagai kegiatan. Di sana pengunjung dapat mengikuti program belajar bahasa Inggris, kelas memasak, serta pembuatan kerajinan tangan yang dilakukan remaja masjid di Kangkong.
“Jadi tamu akan dijelaskan cara membuat makanan dan minuman halal yang tersedia, termasuk cara membuat kopi tradisonal yang tidak ada di daerah atau negara mereka,” kata Ida.
Untuk program wisata religi, kelompok sadar wisata Kangkong mengadaptasinya dari program Gubernur NTB yakni gerakan magrib mengaji.
“Jadi, pada wisatawan termasuk yang non muslim boleh meliat anak-anak mengaji. Tentu harus datang dengan cara berpakaian yang layak dan sopan,” katanya.
Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana Kamis (11/1/2018), di Mataram, memberikan respon positif terhadap pencanangan kampung wisata halal tersebut.
“Meskipun program kampung wisata halal dimotori pemerintah provinsi namun lokusnya berada di wilayah Mataram, sehingga kita harus ikut berkontribusi memberikan dukungan,” katanya. []