PALESTINA— Krisis bahan bakar minyak (BBM) di beberapa rumah sakit di Jalur Gaza telah berdampak negatif terhadap sejumlah fasilitas dan layanan kesehatan masyarakat. Keterangan ini disampaikan Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza pada Sabtu (13/1/2018).
“Kementerian kesehatan mulai melaksanakan rencana B untuk mengelola krisis kelangkaan BBM yang berdampak pada sejumlah fasilitas dan layanan kesehatan. Terutama pelayanan ambulan dan pengangkutan anak-anak yang mengalami gagal ginjal dan vaksinasi. Hal ini belum termasuk layanan perjalanan pencegahan medis, layanan kesehatan ibu hamil dan layanan kesehatan sekolah,” ujar jurubicara Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza, Asyraf Qudrah, PIC melaporkan.
Qudrah menegaskan bahwa kementerian kesehatan sudah mulai mengambil langkah-langkah penghematan untuk mengoptimalkan jumlah bahan bakar yang tersedia bagi untuk memperpanjang pengoperasian generator di rumah sakit dan pusat kesehatan.
Lebih lanjut Asyraf Qudrah menyatakan bahwa jumlah bahan bakar yang tersida cukup sampai pertengahan Februari mendatang berdasarkan perubahan jadwal distribusi listrik.
Dia menyebutkan bahwa pemerintah masih mengingkari tanggung jawabnya di Jalur Gaza, hanya memberi bantuan kemanusiaan yang disertai dengan propaganda besar dari waktu ke waktu. []