MYANMAR—Pemerintah Myanmar dikabarkan tengah membangun kamp sementara guna menampung 30 ribu Muslim Rohingya yang akan direpatriasi (dipulangkan ke Negara asalnya-red) setelah melarikan diri dari kekerasan di Rakhine.
Melansir CNN pada Senin (15/1/2018), pemerintah Myanmar telah bertemu dengan perwakilan dari Bangladesh untuk berdiskusi soal implementasi kesepakatan repatriasi antara kedua negara.
Lebih dari 650 ribu Rohingya melintasi perbatasan ke Bangladesh menyusul operasi militer oleh tentara Myanmar pada 25 Agustus 2017.
Amerika Serikat (AS) dan PBB menyebut operasi militer itu sebagai pembersihan etnis. Namun Myanmar berulang kali menampik tudingan tersebut.
Sejumlah pejabat dari Myanmar dan Bangladesh bertemu pada Senin (15/1/2018). Mereka membahas kesepakatan repatriasi yang ditandatangani pada 23 November 2017 lalu. Surat kabar pemerintah, Global New Light of Myanmar, melaporkan bahwa kamp yang terletak di Hla Po Khaung di utara Rakhine akan digunakan sebagai kamp transisi sementara untuk orang-orang yang “diterima secara sistematis” untuk direpatriasi.
“Hla Po Khaung yang memiliki luas 50 hektare itu akan mengakomodasi sekitar 30 ribu orang di 625 bangunan,” kata surat kabar tersebut sebagaimana dikutip Reuters.
Soe Aung, sekretaris tetap Kementerian Sosial Myanmar, mengatakan para pengungsi yang hendak kembali ke kampung halamannya akan menghabiskan “setidaknya satu atau dua bulan” di Hla Po Khaung sebelum rumah barunya dibangun. []
SUMBER: CNN