Di awal sejarah Islam, masjid merangkap sebagai sekolah. Imam Masjid akan mengajar kelompok siswa tentang ilmu-ilmu Islam seperti Quran, fiqh (yurisprudensi), dan hadits. Ketika dunia Muslim tumbuh, dirasa perlu ada lembaga formal, yang kemudian dikenal sebagai madrasah, yang didedikasikan khusus untuk pendidikan siswa.
Madrasah resmi pertama adalah al-Karaouine, didirikan pada 859 oleh Fatima al-Fihri di Fes, Maroko . Sekolahnya menarik beberapa ulama terkemuka Afrika Utara, serta siswa-siswa terbaik di negara itu. Di al-Karaouine, siswa diajarkan oleh guru selama beberapa tahun dalam berbagai mata pelajaran mulai dari sekuler ke ilmu-ilmu agama. Pada akhir program, jika guru menganggap siswa mereka memenuhi syarat, mereka akan memberi mereka sertifikat dikenal sebagai ijazah, yang mengakui bahwa siswa memahami materi dan sekarang memenuhi syarat untuk mengajar itu.
Pemberian gelar dari lembaga pendidikan kepada siswa ini, dengan cepat menyebar ke seluruh dunia Islam. Universitas Al-Azhar yang didirikan di Kairo pada 970, dan di 1000, Seljuk kemudian mendirikan puluhan madrasah di seluruh Timur Tengah. Konsep lembaga yang memberikan sertifikat akhir (ijazah) menyebar ke Eropa melalui Muslim di Spanyol, di mana siswa Eropa akan melakukan perjalanan untuk melakukan studi di sana. Universitas Bologna di Italia dan Oxford di Inggris yang didirikan pada abad ke-11 dan 12 dan meneruskan tradisi Muslim, yakni pemberian gelar kepada siswa yang pantas, dan menggunakannya sebagai kualifikasi seseorang dalam mata pelajaran tertentu. []
SUMBER: LOST ISLAMIC HISTORY