SEGALA sesuatu yang berlebihan adalah tidak baik. Apalagi jika berlebihan dalam hal ‘mengisi perut.’ Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam juga telah memperingatkan umatnya untuk tidak berlebihan dalam segala sesuatu, termasuk makan. Perut yang terlalu kenyang bisa menjadi sumber berbagai penyakit fisik maupun batin.
Imam al-Ghazali dalam kitabnya Ihya’ Ulumiddin, menerangkan ada enam macam penyakit yang diakibatkan kondisi terlalu kenyang. Sebagian merupakan penyakit fisik dan lainnya adalah penyakit batin.
Pertama melunturkan rasa takut kepada Allah Subhanallahu Wa Taala. Orang yang terbiasa dalam kondisi kenyang akan selalu merasa cukup dan perlahan-lahan melupakan Dzat Maha Pemberi Rezeki. Kemudian ia mengira bahwa makanan itu merupakan hasil keringatnya sendiri.
Penyakit Kedua, membuat orang bermalas-malasan untuk beribadah.
Penyakit ketiga adalah lenyapnya rasa belas kasih terhadap sesama, karena dia mengira semua orang telah kenyang sepertinya. Hatinya begitu dangkal untuk sekedar ikut memahami dan merasakan kondisi orang lain.
Penyakit keempat adalah tertutupnya hati dan telinga dari berbagai macam hikmah, nasihat, dan kebijakan yang datang kepadanya.
Penyakit kelima adalah saat ia memberikan nasehat akan mudah dilupakan dan tak berkesan di hati pendengarnya.
Dan penyakit keenam bahwasannya kondisi kenyang akan mengundang banyak penyakit, mudah didekati setan, dan mengundang kebencian Allah. Mengenai hal ini fenomena merebaknya penyakit diabetes, kolesterol, hipertensi dan lain sebagainya adalah bukti nyata dari pesan Rasulullah untuk tidak berlebihan dalam makan, seperti dalam hadits:
”Sesungguhnya orang yang lapar di dunia adalah mereka yang kenyang di akhirat dan sesungguhnya orang-orang yang paling dibenci Allah adalah orang-orang yang banyak makan serta penuh perutnya. Dan tidaklah seorang hamba meninggalkan suatu makanan yang diinginkan melainkan ia mendapatkan derajat syurga,” (HR. Thabrani). []