JAKARTA—Menurut survei yang dilakukan Wahid Foundation, perempuan Indonesia memiliki potensi menjadi agen perdamaian. Dimana di Indonesia 80,7% perempuan mendukung hak kebebasan menjalankan ajaran agama dan atau keyakinan.
Disamping itu, perempuan (80,8%) lebih tidak bersedia radikal dibanding laki-laki (76,7%) dan perempuan yang intoleran (55%) lebih sedikit dibanding laki-laki (59,2%). Perempuan (53,3%) juga memiliki lebih sedikit kelompok yang tidak disukai dibanding laki-laki (60,3%).
“Ini adalah hasil survei yang memaparkan situasi potensi toleransi sosial keagamaan di kalangan perempuan muslim dan menyoroti faktor yang berkontribusi terhadap penerimaan terhadap penguatan toleransi di Indonesia,” ujar Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid di Hotel JS Luwansa Jalan HR Rasuna Said Kav. C. 22 Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (29/1).
“Dalam analisisnya, survei ini juga menunjukkan rekomendasi terkait peran perempuan muslim dalam membangun nilai toleransi dan perdamaian,” lanjut Yenny.
Yenny mengungkapkan, survei nasional ini didukung oleh UN Women dan Wahid Foundation dan dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia sebagai bagian dari program “Perempuan Berdaya, Komunitas Damai”.
Survei ini dilaksanakan di bulan Oktober 2017 dan melibatkan 1500 responden laki-laki dan perempuan di 34 provinsi di Indonesia. []
Reporter: Rhio