RUSIA—Duta Besar Rusia untuk Korea Utara (Korut) telah memperingatkan bahwa upaya PBB untuk mengurangi semua pasokan minyak ke Korut dapat memicu konflik global.
Dilansir Newsweek, Kamis (1/2/2018) dalam sebuah wawancara dengan media Rusia, dubes Rusia Alexander Matsegora menyatakan bahwa keamanan nasional negaranya dirongrong oleh tes nuklir dan rudal yang telah mengisolasi Korea Utara dari masyarakat internasional. Hal ini telah membuat Pyongyang menjadi sasaran ” Tekanan maksimum.”
Akibatnya, Rusia telah ikut tergabung dalam sanksi PBB terhadap pemerintahan Korut Kim Jong Un. Namun Matsegora berpendapat bahwa jika PBB bertindak terlalu jauh, maka hal itu akan sama dengan menyatakan perang.
“Jika pasokan minyak dihentikan, ini berarti blokade lengkap terhadap Korut… Perwakilan resmi Pyongyang telah berulang kali menyatakan bahwa blokade tersebut akan dianggap oleh Korut sebagai sebuah deklarasi perang,” ungkap Matsegora kepada Sputnik.
Bulan Januari lalu, Dewan Keamanan PBB telah memutuskan untuk memotong 90 persen ekspor minyak ke Korea Utara. Hal ini dituding militer Korut sebagai “Tindakan perang.” AS telah berulang kali menuduh Cina dan Rusia menentang sanksi PBB ini dan secara diam-diam menyediakan pasokan minyak di laut bagi Korut. Meski pernyataan AS ini dibantah oleh kedua negara. []
SUMBER: NEWSWEEK