SAAT ini banyak sekali macam-macam penyakit yang ada di masyarakat dan di antaranya bahkan sangat sulit disembuhkan. Nama-nama penyakitnya pun aneh dan beragam. Ada penyakit flu babi, flu burung, dan lainnya. Ada biang penyakit dan wabah yang telah dilalaikan oleh manusia secara umum, dan kebanyakan kaum muslimin secara khusus. Biang penyakit tersebut adalah maksiat.
Telah banyak dalil, baik dari Al-Qur’an dan As-Sunnah, serta dari berbagai fakta di alam semesta, yang menunjukkan bahwa kemaksiatan adalah salah satu penyebab terjadinya berbagai petaka dan penyakit.
Allah SWT berfirman: “Dan sungguh-sungguh Kami akan menimpakan adzab kecil (di dunia) sebelum adzab yang lebih besar (di akhirat) agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. As-Sajdah: 21).
BACA JUGA: Si Alim dan Tukang Maksiat
Ibnu Abbas berkata, “Yang dimaksud dengan adzab dekat (kecil) ialah berbagai musibah yang terjadi di dunia, penyakit dan petaka yang Allah timpakan kepada hamba-hamba-Nya, agar mereka bertaubat.”
Melansir dari About Islam, berikut ini 7 dampak buruk perbuatan maksiat terhadap kehidupan seorang hamba di dunia.
1. Hidup menjadi sulit
Salah satu efek maksiat adalah kehidupan menjadi sulit dan doa tak kunjung juga dikabulkan.
2. Melemahkan tubuh
Sebagai seorang mukmin, sumber kekuatannya adalah dari dalam hatinya. Oleh karena itu maksiat dan dosa dapat melemahkan tubuh seorang mukmin, seorang yang rajin melakukan maksiat, walaupun jiwa dan raganya kuat, pada kenyataannya ia adalah seorang yang paling lemah ketika menghadapi ujian di kehidupan.
3. Menyepelekan dosa
Satu maksiat akan mengundang maksiat lainnya, sehingga terasa berat bagi si hamba untuk meninggalkan kemaksiatan. Namun jika seseorang sering berbuat dosa, lama-kelamaan ia akan merasa dosa itu tidak apa-apa lalu akan melakukan dosa yang lebih besar karena merasa dosa yang sebelumnya belum ada apa-apanya.
4. Hilangnya pengetahuan
Pengetahuan bagaikan cahaya, yang Allah masukkan ke dalam hati hamba-hambanya yang bertakwa. Sementara orang yang sering melakukan maksiat akan memadamkan cahaya pengetahuan tersebut.
5. Merasa jauh dari Allah
Gambaran hubungan seseorang dengan Allah adalah jika dia sering berbuat maksiat, maka ia akan jauh dengan Allah, dan malah lebih dekat dengan setan.
BACA JUGA: Apakah Ada Kaffarah dalam Nadzar Maksiat?
6. Memperpendek umur
Seorang yang berbuat kebaikan akan dipermudah hidupnya karena selalu diberkahi. Sedangkan, seseorang yang sering berbuat maksiat tidak mendapatkan keberkahan di segala hal yang ia kerjakan. Maksiat akan memperpendek umur seseorang, sementara perbuatan baik akan menambah umur dan keberkahannya.
7. Hidup menjadi tidak berarti
Karena ketaatan dilambangkan sebagai cahaya, sedangkan maksiat adalah kegelapan. Orang yang sering melakukan maksiat akan menggelapkan hatinya. Jika kegelapan itu semakin banyak di dalam hati, maka akan berakibat menyesatkan orang tersebut.
Bila kegelapan itu semakin pekat, maksiat akan akan menguasai dirinya dan lama-kelamaan akan merasa tidak berarti hidup di dunia ini. []