SALAH satu perkara yang sering terjadi dan dianggap remeh adalah memutus ikatan tali persaudaraan (silaturahim). Yakni ikatan keluarga yang mempunyai hubungan rahim dan darah. (Sedangkan ikatan persaudaraan selain ikatan darah/ rahim disebut dengan istilah silah-ukhuwah.) Dalam Islam, ada bahaya memutuskan silaturahim.
Pemicu putusnya adalah sebab perselisihan yang timbul dari penyakit hati, perbedaan, kekurangan, atau keburukan lainnya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلاَثٍ، يَلْتَقِيَانِ: فَيَصُدُّ هَذَا وَيَصُدُّ هَذَا، وَخَيْرُهُمَا الَّذِي يَبْدَأُ بِالسَّلاَمِ- صحيح البخاري 8/ 53
“Tidak halal seorang muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari, jika bertemu mereka saling berpaling, dan yang paling baik di antara keduanya adalah yang memulai salam.” (HR. Bukhari 8/53 no. 6237)
Perhatikanlah bagaimana besarnya bahaya memutuskan silaturahim,
1. Tidak akan masuk surga
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,
لاَ يَدْخُلُ الجَنَّةَ قَاطِعٌ} صحيح البخاري (8/ 5
“Tidak akan masuk surga orang yang memutus tali silaturrahmi.” (HR. Bukhari 8/5 no. 5984)
2. Dilaknat oleh Allah
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, “Setelah Allah Azza wa Jalla menciptakan semua makhluk, maka rahim pun berdiri –dalam riwayat yang lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan ‘Rahim itu bergantungan kepada ‘Arsy- (-pen) sambil berkata; ‘Inikah tempat bagi yang berlindung dari terputusnya silaturahim (Menyambung silaturahim).’ Allah Subhanahu wa Ta’ala menjawab: ‘Benar. Tidakkah kamu rela bahwasanya Aku akan menyambung orang yang menyambungmu dan memutuskan yang memutuskanmu? ‘ Rahim menjawab; ‘Tentu.’ Allah berfirman: ‘ltulah yang kamu miliki.’ Setelah itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Jika kamu mau, maka bacalah ayat berikut ini: Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan berbuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dilaknat oleh Allah dan ditulikan telinga mereka serta dibutakan penglihatan mereka. Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur’an ataukah hati mereka terkunci? [QS. Muhammad 22-24]. (HR. Muslim 4/1980 no. 2554)
BACA JUGA: Hukum Memutus Silaturahim
3. Tidak akan mendapatkan bonus ampunan dari Allah ta’ala yang dijanjikan setiap hari Senin dan hari Kamis.
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan kamis. Semua dosa hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu akan diampuni, kecuali bagi orang yang antara dia dan saudaranya terdapat kebencian dan perpecahan.” Lalu dikatakan: ‘Tangguhkanlah dua orang ini hingga mereka berdamai! Tangguhkanlah dua orang ini hingga mereka berdamai! Tangguhkanlah kedua orang ini hingga mereka berdamai!” (HR. Muslim 4/1978 no. 2565)
4. Mendiamkan saudara selama setahun sama dengan menumpahkan darah
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,
مَنْ هَجَرَ أَخَاهُ سَنَةً فَهُوَ كَسَفْكِ دَمِهِ- سنن أبي داود – 4/ 279
“Barangsiapa mendiamkan saudaranya selama satu tahun, maka sama saja dengan dia telah menumpahkan darahnya.” (HR. Abu Daud 4/279 no. 4915)
5. Sholatnya tidak diangkat
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, “Tiga golongan yang shalatnya tidak akan di angkat meski satu jengkal dari kepalanya; Seseorang yang mengimami suatu kaum, sementara mereka tidak menyukainya; Seorang perempuan yang tidur sementara suaminya marah kepadanya; Dan dua bersaudara yang saling bermusuhan.” (HR. Ibnu Majah 1/311 no. 971)
6. Penghalang doa terkabul
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
لا يَزَالُ يُسْتَجابُ لِلْعَبْدِ مَا لَمْ يَدْعُ بإثم أو قَطِيعَةِ رَحِمٍ ما لم يستعجلْ ، قيل : يا رَسول الله ، ما الاستعجال ؟ قال : يقول : قد دعوتُ ، وقد دَعَوتُ فلم أرَ يستجيب لي ، فَيَسْتَحْسِرُ عند ذلك ، ويَدَعُ الدعاءَ
“Do’a seorang hamba akan selalu dikabulkan selagi tidak memohon sesuatu yang berdosa atau pemutusan kerabat, atau tidak tergesa-gesa. Mereka bertanya : Apa yang dimaksud tergesa-gesa ? Beliau menjawab : ” Dia berkata ; Saya berdoa berkali-kali tidak dikabulkan, lalu dia merasa menyesal kemudian meninggalkan doa“. [Shahih Muslim, kitab Dzikir wa Do’a 4/87].
BACA JUGA: 2 Keutamaan Silaturahim
7. Allah berlepas darinya (tidak memberikan haknya)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah ’azza wa jalla berfirman: Aku adalah Ar Rahman. Aku menciptakan rahim dan Aku mengambilnya dari nama-Ku. Siapa yang menyambungnya, niscaya Aku akan menjaga haknya. Dan siapa yang memutusnya, niscaya Aku akan memutus dirinya.” (HR. Ahmad 1/194, shahih lighoirihi).
Seburuk apa pun saudaramu, sekesal apa pun dirimu kepadanya, atau sebab penyakit hati yang sangat mudah ditunggangi oleh setan -hanya Allah yang bisa menyembuhkan-, maka jangan pernah putuskan tali silaturrahmi. Karena memeliharanya sebuah keutamaan dan ibadah yang besar di sisi Allah. Wallahu a’lam. []