BANYAK yang bertanya-tanya apakah keyakinan mereka memiliki dasar? Apakah keyakinan yang mereka pegang itu bergantung kepada keyakinan keluarga dimana mereka lahir? Jika mereka mungkin berasal dari negara yang berbeda, apakah mereka akan memiliki sistem kepercayaan yang berbeda? dan lain sebagainya.
Islam tidak menolak pertanyaan-pertanyaan semacam itu. Islam bahkan bisa menjawabnya. Sebab, pada kenyataannya, pendekatan iman dalam Islam itu seimbang antara wahyu dan nalar. Jadi bukanlah hal negatif untuk mempertanyakan soal keyakinan.
Kesadaran akan tuhan dan kebenaran hanya bisa dibangun di atas dasar pengetahuan yang kokoh.
BACA JUGA: 7 Bukti Kebenaran Islam, Tak Terbantahkan (1)
Nah, berikut adalah bukti sekaligus cara selengkapnya untuk mengetahui bahwa Islam adalah kebenaran yang lengkap dan sempurna bagi seluruh umat manusia:
1 Bukti Ilmiah
Beberapa bukti Islam baru sekarang ditemukan saat manusia membuat penemuan ilmiah. Beberapa bukti ilmiah tersebut antara lain:
- Laut Tidak Berbaur dengan Satu Sama Lain
Dalam Al Qur’an disebutkan:
“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.” (QS Ar Rahman: 19-20)
Ini disebut fenomena Halocline dan baru ditemukan pada akhir abad ke-19 paling awal (13 abad setelah wahyu dalam Alquran), hingga saat itu diyakini bahwa lautan sebagai suatu yang hanya satu benda homogen yang mengalir bebas.
Karena gaya fisik yang disebut ‘tegangan permukaan’, perairan laut tetangga tidak bercampur. Disebabkan oleh perbedaan kepadatan perairan mereka, tegangan permukaan mencegah mereka untuk berbaur satu sama lain, seperti dinding tipis di antara mereka.
- Ekspansi Alam Semesta
“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa.” (QS Az Zariat: 47)
Pada permulaan abad ke-20, satu-satunya pandangan dalam komunitas ilmiah adalah bahwa ukuran alam semesta tetap dan keberadaannya tidak terbatas. Akan tetapi, penelitian modern telah mengungkapkan bahwa alam semesta sebenarnya memiliki permulaan dan terus “mengembang”.
Sebuah fakta yang dijelaskan dalam Alquran pada saat teleskop dan kemajuan teknologi serupa bahkan belum dekat dengan penemuan.
- Fungsi Pegunungan
“Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk.” (QS Al Anbiya: 31)
Ayat tersebut menyatakan bahwa gunung berfungsi untuk mencegah guncangan di bumi (jangan sampai bergeser). Fakta ini tidak diketahui oleh siapapun pada saat Alquran diturunkan. Fakta ini baru terungkap sebagai hasil dari temuan penelitian geologi modern.
“Gunung memainkan peran yang mirip dengan paku atau pasak yang menahan kuat tenda. Misalnya, Gunung Everest, yang puncaknya berdiri kira-kira 9 km di atas permukaan bumi, memiliki akar lebih dalam dari 125 km. ” Andre Cailleux dan J. Moody Stuart, Anatomy of the Earth (McGraw-Hill Companies: 1968), 220.)
Demikian pula, pegunungan meluas ke lapisan permukaan yang menghubungkan garis-garis di atas dan di bawah permukaan, dan memakukannya bersama-sama. Dengan memperbaiki kerak bumi, mereka mencegah terjadinya pergeseran di atas lapisan magma atau di antara lapisan. Fakta ilmiah baru ditemukan baru-baru ini tetapi disebutkan dalam Alquran pada abad ke-7.
Ini hanyalah beberapa bukti ilmiah dalam Alquran.
2 Nabi Muhammad SAW telah Disebut dalam Kitab-kitab Sebelumnya
Nabi Muhammad SAW disebutkan berkali-kali dalam Perjanjian Lama dan Baru. Di beberapa tempat namanya diterjemahkan sebagai penghibur. Inilah nama yang diterjemahkan sebagai Muhammad SAW.
Menurut Dr. Zakir Naik, “kata ‘Penghibur’ digunakan dalam terjemahan bahasa Inggris untuk kata Yunani “Paracletos” yang berarti penasehat atau teman yang baik daripada penghibur.
“Paracletos” adalah bacaan yang salah untuk “Periclytos”. Yesus sebenarnya menubuatkan Ahmad dengan nama. Bahkan kata Yunani “Paraclete” mengacu pada Nabi Muhmmad yang merupakan rahmat bagi semua makhluk.”
Ini juga disebutkan dalam Yesaya 29:12:
“Dan buku itu disampaikan kepadanya yang tidak dipelajari, mengatakan, Baca ini, aku berdoa kepadamu: dan dia berkata, aku tidak terpelajar.”
Kita semua pasti tahu riwayat ketika Malaikat Jibril mendatangi Nabi Muhammad SAW di Gua Hirah untuk menyampaikan wahyu Alquran untuk pertama kalinya. Dia memerintahkan Muhammad SAW untuk “Membaca” dan Muhammad SAW menjawab bahwa dia tidak bisa membaca atau ummi.
3 Bukti kenabian Muhammad SAW
Setiap nabi datang dengan akhlak dan moral yang baik. Nabi Muhammad SAW tidak terkecuali. Dia dikenal sebagai yang dapat dipercaya dan yang bahkan jujur untuk musuh-musuhnya (mereka yang menentang pesan Islam).
Setiap nabi datang dengan keajaiban. Nabi Muhammad SAW, atas izin Allah juga menunjukkan banyak mukjizat. Selama kenabiannya, salah satu mukjizatnya adalah bahwa dia diizinkan oleh Allah untuk membelah bulan.
“Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan. Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: ‘(Ini adalah) sihir yang terus menerus.’ Dan mereka mendutakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya.” (QS Al Qamar: 1-3)
Banyak orang di seluruh dunia juga menyaksikan terbelahnya bulan dan itu terekam di banyak belahan dunia.
Setiap Nabi memiliki karunia untuk bisa menyembuhkan orang sakit. Ini juga merupakan mukjizat Nabi Muhammad SAW. Dikatakan dalam sebuah narasi otentik bahwa “Abdullah bin Atiq patah kakinya dan Muhammad SAW menyembuhkannya dengan menyeka tangannya di atasnya. Abdullah berkata seolah-olah tidak terjadi apa-apa!” (Sahih Al-Bukhari).
BACA JUGA: Ketika Ahli Matematika Penentang Alquran Umumkan Kebenaran
4 Kebenaran Itu Tunggal
Jika satu keyakinan menegaskan bahwa malaikat adalah tuhan itu sendiri, yang lain menegaskan bahwa malaikat adalah setan, dan yang lain menegaskan bahwa malaikat adalah ciptaan Tuhan, ketiganya tidak mungkin benar pada saat yang sama karena mereka saling bertentangan. Ini adalah kebenaran logis yang sederhana. Kebenaran hanya bisa tunggal dan yang lainnya adalah kepalsuan belaka.
Memang benar mengatakan bahwa kita bebas untuk mempercayai apa pun yang kita ingin percayai, tetapi itu tidak membuatnya menjadi kebenaran.
Kebenaran itu tunggal. Itu tidak dapat bertentangan dengan dirinya sendiri.
Tuhan itu satu. Kebenarannya tunggal. Semua nabi-Nya datang dengan pesan tunggal. Itulah kebenaran dari mereka dan Tuhan kita. []
SUMBER: ABOUT ISLAM