SATU lagi daya penarik yang luar biasa yang telah menarik para pembeli untuk mendekati barang-barang Nabi ialah sikap dan wajah Rasul selama berjualan itu.
3. Senantiasa Tersenyum
Selaku seorang insan yang oleh Allah berwajah menawan dan gemar melemparkan senyuman kepada orang, maka Nabi menggunakan kelebihan itu. Walaupun tutur kata tidak seberapa, tetapi para pelanggan tetap menyukai orang yang berwajah manis dan selalu memberi senyuman kepada orang.
4. Jujur
Rasul bersabda, “Peniaga yang dapat dipercayai dan beramanah, akan bersama para Nabi, orang-orang yang dapat dipercayai dan orang-orang yang mati syahid,” (Riwayat Al-Imam At-Tarmizi).
BACA JUGA: Perlu Diingat, Ini Keutamaan dalam Berdagang
Dalam konteks ini, kejujuran ditekankan kerana kejujuran merupakan elemen terpenting dalam perniagaan. Ketika kita berbincang mengenai perniagaan seorang Muslim, kita sebenarnya sedang membincangkan satu konsep perniagaan yang membangun hubungan kepercayaan di antara peniaga dan pelanggan, dan hal ini tidak bisa dicapai dengan adanya dusta dan penipuan.
Pada suatu hari, Rasulullah berjalan-jalan di kawasan pasar bandar Madinah. Rasul lalu menemui seorang peniaga yang menjual buah-buahan. Rasulullah memeriksa buah-buahan itu dengan memasukkan tangannya ke dalam satu buah-buahan itu. Kemudian Rasulullah menarik tangannya keluar dan menunjukkan jarinya yang basah kepada peniaga itu. “Apa ini saudara?” tanya Rasulullah. “Terkena hujan, tuan,” kata peniaga itu. “Mengapa saudara tidak letakkan buah-buahan yang basah itu di sebelah atas supaya orang dapat melihatnya?” kata Rasulullah. Kemudian Rasul berkata lagi, “Barang siapa menipu, dia bukan pengikutku.”
5. Tidak Bersumpah Palsu
Dengan tegas, Rasulullah SAW mengecam amalan perdagangan yang dipenuhi tipu daya. Apalagi sampai bersumpah palsu, mengandungi unsur riba atau berbisnis di pasar gelap.
Sebab, model bisnis seperti itu tak hanya merugikan orang lain, tapi juga membuat perniagaan yang dijalankan tidak lancar.
Hal itu sebagaimana ditegaskan Rasulullah SAW dalam sebuah hadis, “Penjual dan pembeli memiliki hak pilih selama belum berpisah. Apabila mereka jujur dan mau menerangkan (keadaan barang), mereka akan mendapat berkah dalam jual-beli mereka. Dan jika mereka bohong dan menutupi (cacat barang) akan dihapuskan keberkahan jual-beli mereka.” (HR. Muslim).
Rasulullah SAW mengajarkan kepada para sahabat untuk tidak melakukan kebohongan, karena hanya akan mengakibatkan hilangnya berkah.
6. Lemah Lembut
Rasulullah SAW senantiasa mengamalkan sikap baik hati dan lemah lembut ketika menjalankan perniagaan. Jabir meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda: “Allah SWT memberikah rahmat kepada orang yang berbuat baik ketika ia berjualan, ketika ia membeli dan ketika ia membuat tuntutan.”
BACA JUGA: Agar Berdagang Masuk Surga
7. Fasih Tutur Kata
Rasulullah SAW merupakan seorang yang mempunyai kefasihan dalam tutur katanya. Tutur katanya lembut, lunak didengar, tidak pernah berbohong dan senantiasa jujur.
Oleh itu, tidak heran ketika mengatur perniagaan harta Khadijah, Rasul memperoleh keuntungan yang banyak. Terdapat sebuah hadis yang menceritakan kefasihan Rasul yang telah diriwayatkan oleh Al-Tarmizi dari Syaidatina Aishah:
“Adalah Rasulullah berkata-kata dengan perkataan yang terang serta jelas lagi tegas, dapat dipahami oleh setiap orang yang mendengarnya (duduk bersama Rasul )”. []