DIRI adalah seorang kekasih yang sangat dicintai, maka kekurangannya tidak akan nampak jelas bagi yang mencintainya. Di antara manusia ada yang kuat dan perhatian dan perlawanannya terhadap diri. Diri ditemptakannya pada posisi musuh yang harus dilawan sehingga kekurangannya menjadi nampak jelas.
Iyas ibn Mu’awiyah pernah berkata, “Manusia yang tidak mengenali kekurangan dirinya adalah manusia yang bodoh.” Lalu ia sendiri ditanya, “Lalu kekuranganmu apa?” Dia menjawab, “Banyak omong.”
Pernyataan ini jarang terjadi, karena pada umumnya setiap orang akan menyembunyikan kekurangan dirinya. Namun bukan berarti ia buta akan kekurangannya itu karena manusia yang berakal akan mengetahui setiap kekurangan yang dimilikinya.
BACA JUGA: Kualitas Diri
Kekurangan yang akan dibahas kali ini adalah kekuarangan batin atau samar. Kekurangan yang bersifat batin sama halnya seperti penyakit yang sulit diketahui oleh seorang dokter. Namun, dokter tetap memberikan obat walaupun penyakit itu tidak menunjukan gejala-gejalanya.
Kecintaan manusia terhadap dirinya akan mengahalanginya dari kemampuan melihat kekurangannya yang samar sebagai kekurangan. Berikut ini ada tujuh cara untuk mengetahui kekurangan-kekurangan tersembunyi yang tidak terasa sebagai kekurangan:
1. Pilihlah seorang teman yang paling dewasa dan mengerti lalu pintalah pendapat darinya tentang kekurangan kita. Namun ketika ia menjelaskan kekurangan kita, maka kita harus bergembira. Karena menjaga perasaannya.
2. Kamu perhatikan apa yang dikatakan tetangga, saudara, dan semua orang yang berhubungan denganmu tentang dirimu.
3. Memperhatikan apa yang dikatakan musuh karena musuh senantiasa akan memperhatikan kekuranganmu. Dari sisi ini seorang musuh akan memberikan manfaat yang tidak dapat diberikan seorang teman kepada kita.
4. Bayangkan perbuatan-perbuatanmu terjadi pada orang lain kemudian lakukan apa yang dianggap baik dan tinggalkan apa yang dianggap buruk.
BACA JUGA Mereka Menuntut Adanya Kekuatan Supranatural Dalam Diri Nabi
5. Memikirkan akibat dari kekuranganmu sehingga kamu dapat melihat akibat buruk dari keburukan serta akibat baik dari suatu kebaikan.
6. Perlihatkan amal perbuatanmu kepada orang yang mengerti, bentangkan di atas ukuran syara’ dan letakkan di atas timbangan-timbangan keadilan, maka pasti kamu akan dapat melihat mana yang utama dan mana yang hina.
7. Lihatlah para pelaku amal perbuatan, lalu bandingkan amal perbuatanmu dengan amal perbuatan mereka, maka kamu akan melihat bahwa bekas dari kekurangan adalah aib sehingga kamu akan menjauhinya. []
Sumber: Mengobati Jiwa yang Lelah/Ibnu Al-Jauzy/Mirqat