KITA mungkin pernah mendengar istilah anak indigo, yaitu anak yang mampu melihat penampakan jin atau hal-hal gaib. Benarkah demikian? Bagaimana Islam memandang fenomena ini dan adakah cara syar’i agar anak indigo bisa menjadi normal?
Sesungguhnya anak indigo bisa melihat penampakan jin karena ia mendapatkan bantuan jin yang merasuk ke dalam dirinya karena sebab kakek moyangnya ada yang membuat perjanjian dengan jin.
BACA JUGA: Anak Indigo bisa Melihat Jin, Benarkah?
Adapun hal-hal yang harus dilakukan oleh orangtua agar anaknya sembuh dari Indigo dan tidak lagi bisa melihat penampakan jin di sekitarnya adalah :
1). Berusaha semaksimal mungkin membentengi anaknya ini dengan dzikir-dzikir syar’i yang diajarkan oleh Nabi Shallallāhu ‘alayhi wa sallam. Allāh Ta’ālā berfirman :
وَإِنِّي أُعِيذُها بِكَ وَذُرِّيَّتَها مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجِيمِ
“Dan aku memohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada Engkau dari gangguan syaitan yang terkutuk.” (QS Ali Imran : 36)
Di antara caranya adalah dengan membaca doa berikut ini tiga kali setiap waktu pagi dan sore di hadapan si anak :
أُعِيذُكُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
“Aku memohon perlindungan kepada Allah untuk engkau dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari setiap kejahatan setan dan binatang bisa yang mematikan, dan dari setiap mata jahat.” (HR. Abu Dawud : 4112, Tirmidzi : 1986, Bukhari : 3120, dengan redaksi yang agak berbeda).
2). Bacalah surat Al-Baqarah sampai khatam di dalam rumah untuk mengusir syaithan yang ada di dalamnya, Nabi shallallāhu ‘alayhi wa salalm bersabda :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنْ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَ
“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasūlullah Shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan, sesungguhnya syetan lari dari rumah yang dibacakan surat Al-Baqarah di dalamnya.” (Shahih Muslim : 782).
3). Orang tua harus sering-sering membaca Al-Qur’an di dalam rumahnya dan menjadikannya wirid harian.
4). Menyingkirkan benda-benda yang dilarang oleh agama Islam karena keberadaan benda-benda tersebut membuat nyaman setan tinggal di rumah kita seperti ; alat-alat musik, patung-patung, gambar makhluk bernyawa, lonceng, salib dan simbol-simbol kekufuran lainnya.
BACA JUGA: Cara Atasi Gangguan Gaib
5). Tidak membiarkan si anak berada di luar rumah pada waktu maghrib sampai Isya’, karena syaithan sedang aktif-aktifnya di waktu tersebut. Menutup pintu, jendela, dan wadah makanan serta minuman di malam hari. Nabi Shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda :
إِذَا كَانَ جُنْحُ اللَّيْلِ أَوْ أَمْسَيْتُمْ فَكُفُّوا صِبْيَانَكُمْ ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْتَشِرُ حِينَئِذٍ ، فَإِذَا ذَهَبَ سَاعَةٌ مِنْ اللَّيْلِ فَخَلُّوهُمْ ، وَأَغْلِقُوا الْأَبْوَابَ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَفْتَحُ بَابًا مُغْلَقًا ، وَأَوْكُوا قِرَبَكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ ، وَخَمِّرُوا آنِيَتَكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ وَلَوْ أَنْ تَعْرُضُوا عَلَيْهَا شَيْئًا ، وَأَطْفِئُوا مَصَابِيحَكُمْ
“Jika malam datang menjelang, atau kalian berada di sore hari, maka tahanlah anak-anak kalian, karena sesungguhnya ketika itu setan sedang bertebaran. Jika telah berlalu sesaat dari waktu malam, maka lepaskan mereka.
Tutuplah pintu dan berzikirlah kepada Allāh, karena sesungguhnya setan tidak dapat membuka pintu yang tertutup. Tutup pula wadah minuman dan makanan kalian dan berdzikirlah kepada Allāh, walaupun dengan sekedar meletakkan sesuatu di atasnya, matikanlah lampu-lampu kalian.” (HR. Bukhari : 3280, Muslim : 2012)
6). Membacakan ayat-ayat Al-Qur’an di hadapan si anak untuk mengusir syaithan dan menghilangkan efek indigo tersebut.
7) Senantiasa mengajak dan mengajari anak untuk melakukan shalat lima waktu tepat pada waktunya serta berdoa kepada Allāh Ta’ālā agar memberikan perlindungan kepada diri dan keluarga kita serta membaca rutin dzikir pagi dan petang. Adapun redaksi dzikir pagi petang bisa dilihat di dalam buku Hisnul Muslim karya Syaikh Sa’id bin Ali bin Wahf Al-Qahthani. []
SUMBER: BIMBINGAN ISLAM