ZAT besi merupakan salah satu mineral penting yang dibutuhkan oleh tubuh, terutama pada masa pertumbuhan anak. Zat besi berperan dalam produksi hemoglobin, yaitu protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Kekurangan zat besi, atau anemia defisiensi besi, dapat memberikan dampak buruk pada kesehatan anak, baik secara fisik maupun kognitif. Berikut ini adalah tujuh dampak kekurangan zat besi pada anak yang perlu diwaspadai:
1. Gangguan Pertumbuhan
Zat besi berperan penting dalam mendukung pertumbuhan anak. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anak mengalami gangguan pertumbuhan, seperti berat badan yang sulit bertambah dan tinggi badan yang tidak sesuai dengan usianya. Hal ini terjadi karena tubuh kekurangan energi yang cukup untuk mendukung proses pertumbuhan.
BACA JUGA:Â 5 Penyebab Anak Indonesia Kekurangan Vitamin D, Ganggu Pertumbuhan dan Otak
2. Penurunan Daya Tahan Tubuh
Anak yang kekurangan zat besi lebih rentan terkena infeksi. Zat besi mendukung fungsi sistem imun tubuh. Ketika tubuh kekurangan zat besi, kemampuan melawan penyakit menurun, sehingga anak lebih sering sakit, seperti flu, batuk, atau infeksi lainnya.
3. Kelelahan dan Lemah
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anak mudah lelah, lemas, dan kurang bertenaga. Hal ini disebabkan oleh kurangnya produksi hemoglobin, sehingga oksigen yang dibawa ke otot dan jaringan tubuh menjadi terbatas. Akibatnya, anak tampak lesu dan kurang aktif dalam beraktivitas sehari-hari.
4. Gangguan Kognitif dan Konsentrasi
Zat besi juga penting untuk perkembangan otak anak. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan gangguan kognitif, seperti sulit berkonsentrasi, lambat dalam memahami pelajaran, dan menurunnya daya ingat. Anak dengan anemia defisiensi besi seringkali mengalami kesulitan mengikuti kegiatan belajar di sekolah.
5. Perubahan Perilaku
Anak yang kekurangan zat besi cenderung mudah marah, cemas, dan kurang sabar. Perubahan perilaku ini mungkin disebabkan oleh gangguan fungsi otak akibat kurangnya pasokan oksigen yang cukup. Selain itu, anak juga mungkin menjadi kurang aktif secara sosial.
6. Gangguan Nafsu Makan
Kekurangan zat besi seringkali menyebabkan anak kehilangan nafsu makan. Hal ini dapat memperburuk kondisi kesehatan mereka karena tubuh tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan harian.
7. Risiko Penyakit Kronis di Masa Depan
Jika kekurangan zat besi tidak segera ditangani, anak berisiko mengalami dampak jangka panjang, termasuk perkembangan penyakit kronis di masa dewasa, seperti penyakit jantung dan gangguan metabolisme.
BACA JUGA:Â Penuhi Kebutuhan Vitamin C dengan 10 Buah Ini
Pencegahan dan Penanganan
Untuk mencegah kekurangan zat besi pada anak, pastikan mereka mendapatkan asupan makanan yang kaya zat besi, seperti daging merah, hati ayam, ikan, bayam, kacang-kacangan, dan sereal yang diperkaya zat besi. Selain itu, konsumsi makanan kaya vitamin C seperti jeruk dan tomat dapat membantu penyerapan zat besi. Jika anak mengalami gejala kekurangan zat besi, konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan dan pemberian suplemen zat besi jika diperlukan.
Kesehatan anak adalah prioritas utama. Dengan memastikan kebutuhan zat besi mereka terpenuhi, Anda turut mendukung tumbuh kembang optimal mereka serta masa depan yang lebih sehat. []