BUKANLAH hal yang mudah menjalani proses menikah tanpa melalui proses pacaran terlebih dulu, tentu saja akan memunculkan banyak pertanyaan bagi orang yang belum memahaminya.
Tapi menikah tanpa melakukan pacaran bukan berarti tidak dapat memahami bagaimana calon pasangan kita kelak. Islam mengijinkan kita untuk melakukan nazhor atau melihat calon pasangan agar kita dapat merasakan kecocokan di hati.
Jadi, saat melakukan ta’aruf, jangan lupa untuk mengajukan 7 pertanyaan ini kepada calon pasanganmu.
BACA JUGA: Ini Hukum Taaruf dalam Islam
1. Bagaimana Pemahaman Tentang Keluarga Serta Visi Misi Pernikahan
Menikah bukan hanya sekedar melegalkan hubungan, karena sebuah pernikahan adalah sebuah fase awal dari kehidupan berumah tangga. Jadi, sangat wajib bagi kita untuk memiliki visi dan misi yang matang untuk mengarungi bahtera rumah tangga.
2. Bagaimana Ibadah Yang Dijalaninya
Pertanyaan tentang ibadah ini bisa saja menyinggung seputar cara ibadahnya. Pertanyaan seputar ibadah ini menjadi penting karena kekuatan ibadah akan membentuk iman yang baik dan menjadi pondasi kuat saat kita dalam menjalani roda kehidupan dimasa depan.
3. Bagaiman Pemahaman Tentang Peran, Hak dan Kewajiban Suami dan Istri
Saat dua orang memutuskan untuk menikah, maka mereka harus sudah mengerti mengenai hak dan juga kewajiban masing-masing. Ini berkaitan erat dalam hal persepsi mengenai batasan, harapan dan mengenai berbagai hal terkait yang tak bisa lepas dalam peran sehari-hari.
4. Bagaimana Mengatur Emosi dan Konflik
Tak ada pernikahan yang luput dari konflik, entah itu besar atau pun kecil. Makanya, saat awal perkenalan atau ta’aruf kita wajib menanyakan dan menggali bagaimana cara calon pasangan kita itu dalam mengatur emosi dan cara dia menanggulanginya.
BACA JUGA: 9 Tips Sukses Jalani Taaruf (1)
5. Bagaimana Caranya Mengatur Diri dan Keuangan
Ini sangat penting untuk ditanyakan, karena menikah berkaitan dengan kesiapan mental dan keuangan. Dan bagaimana ia mengatur kehidupannya sehari-hari serta keuangannya. Agar tidak salah sangka atau tersinggung, kita bisa mulai menanyakan mengenai bagaimana jadwal kegiatannya sehari-hari? Dan apa saja yang ia lakukan saat memiliki waktu luang? Atau apakah menurut dirinya sendiri ia tergolong orang yang boros? Dan bagaimana caranya mengatur penghasilannya?
Karena dengan mengetahui jadwal hariannya ini akan membantu kita mendapatkan gambaran tentang kebiasaannya sehari-hari. Dari sini kita juga dapat melihat seberapa teratur dan disiplinnya calon pasangan hidup kita ini. Sedangkan pertanyaan tentang cara menghabiskan waktu luang ini dapat menunjukkan sejauh mana kualitas waktu yang ia miliki, apakah cukup bermanfaaat atau tidak.
BACA JUGA: 9 Tips Sukses Jalani Taaruf (2-Habis)
6. Bagaimana Hubungan Yang Terjalin Dengan Keluarga
Tahukah kamu bahwa hubungan dengan keluarga memegang peranan penting karena menikah bukan saja menyatukan dua orang manusia, tetapi juga menyatukan dua keluarga besar masing-masing. Cobalah untuk menanyakan bagaimana hubungannya dengan orang tua dan keluarga inti. Kamu juga bisa menggali sejauh mana keluarganya turut berpengaruh dalam keputusan-keputusan penting dalam hidupnya, misal dalam pendidikan, karir, jodoh dan hal penting lainnya.
Karena dari sini juga kamu akan tahu bagaimana pola komunikasi yang terbangun dalam keluarganya, apakah mereka tergolong keluarga yang suka bermusyawarah dan demokratis, menghargai keputusan individu, atau malah cenderung berjalan masing-masing, dan ini akan membantumu untuk beradaptasi kelak.
7. Bagaimana Pemahaman Tentang Diri, Cita-cita dan juga Masa Depan
Kita perlu tahu mengenai bagaimana calon pasangan hidup kita memandang dirinya sendiri dan berbagai kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya, rencana-rencananya di masa depan terkait cita-cita atau karir yang ia jalani. Hal ini cukup penting, karena dengan mengetahui jawabannya, kita akan tahu seberapa besar peran kita dan juga keluarga kelak dalam perkembangan dirinya. Meskipun begitu, hal terakhir ini bisa diajukan sembari berjalan, karena tak jarang waktu akan mengubah pandangan dan pemahaman seseorang yang semakin hari akan semakin dewasa. []
SUMBER: ARRAHMAN