1. GAJI guru sebagai pencerdas generasi bangsa tidak seberapa padahal berusaha memperbaiki moral dan pengetahuan untuk masa depan mereka, sedangkan gaji artis puluhan juta padahal memerankan tokoh cerita yang merusak moral generasi bangsa # sungguh mirisnya
2. Menggusur prostitusi dengan sedikit kekerasan dianggap preman berkedok agama, giliran menggusur pedagang kecil dengan brutal melalui satuan polisi pamong praja dianggap biasa, lalu mengganti pasar kecil dengan mini market seolah solusi bijaksana # dasar gila!
3. Mengubah istilah Islam dengan Islam Nusantara dianggap terobosan luar biasa. Padahal Islam tidak butuh istilah jika sekadar nama. Buktinya masjid dibakar saat lebaran di Papua pejabat cuma minta maaf saja dan sudah tahu Islam di sana kaum minoritas tak ada pengamanan ekstra, giliran hari besar agama lain dilakukan pengamanan sedemikian rupa karena takut terjadi kerusuhan pada saat pelaksanaannya # konyol namanya!
4. Malaysia mengklaim budaya kita langsung menghujat sedemikian rupa, padahal pelestari kebudayaan tidak pernah diangkat sebagai pegawai negeri sipil agar tercukupi kebutuhannya dan bersemangat untuk terus berkarya, sedangkan di Malaysia kebudayaan dijadikan aset berharga, para budayawan diberi imbalan sepantasnya # aduh parahnya!
5. Anak tidak lulus sarjana dianggap aib keluarga, giliran tidak becus baca Al-Qur’an biasa-biasa saja # memang celaka!
6. Salah satu yang mengharumkan nama bangsa ialah para penulis, namun di KTP (Kartu Tanda Penduduk) belum diakui profesi sastrawan/penulis/pekarya # malu rasanya!
7. hari raya Idul Fitri bukannya silahturahmi ke tempat saudara/tetangga, malah sibuk menuju objek wisata padahal dosa sudah sedemikian banyaknya # buruk ahlaknya! []