SIFAT dermawan dalam Islam sangat dianjurkan. Seorang muslim hendaknya tidak menjadi orang pelit. Dia sebaiknya harus gemar bersedekah karena pahalanya yang begitu besar. Bahkan dalam sebuah hadits disebutkan bahwa sedekah merupakan salah satu cara agar rezeki kita menjadi berkah.
Dalam sebuah riwayat disebutkan,
أنفقي أَوِ انْفَحِي ، أَوْ انْضَحِي ، وَلاَ تُحصي فَيُحْصِي اللهُ عَلَيْكِ ، وَلاَ تُوعي فَيُوعي اللهُ عَلَيْكِ
“Infaqkanlah hartamu. Janganlah engkau menghitung-hitungnya (menyimpan tanpa mau mensedekahkan). Jika tidak, maka Allah akan menghilangkan barokah rizki tersebut. (Fathul Bari Syarh Shahih Al Bukhari, 3/300, Darul Ma’rifah, 1379)
Janganlah menghalangi anugerah Allah untukmu. Jika tidak, maka Allah akan menahan anugerah dan kemurahan untukmu.” (HR. Bukhari no. 1433 dan Muslim no. 1029, 88)
Hadits ini dibawakan oleh Yahya bin Syarf An Nawawi dalam Riyadhus Shalihin pada Bab “Kemuliaan, berderma dan berinfaq”, hadits no. 559 (60/16).
BACA JUGA: Sungguh Menyedihkan Orang Kaya Namun Pelit Terhadap Diri Sendiri
Setiap Muslim harus menghindari sifat bakhil sehingga tidak menjadi orang pelit. Bakhil adalah sifat yang harus dihindari karena merupakan perilaku tercela dan akan membuat seseorang merugi, baik di dunia maupun di akhirat.
Mengutip Republika, Syekh Nawawi al-Bantani menjelaskan tujuh kerugian yang akan dialami orang pelit. Beliau menerangkan hal ini dalam dalam kitabnya yang berjudul Nashaihul ‘Ibad. Syekh Nawawi mengatakan, Sayyidina Abu Bakar as-Shiddiq pernah berkata, “Orang yang bakhil (orang yang mencegah hartanya sendiri untuk bersedekah) tidak akan lepas dari salah satu tujuh perkara (yang membinasakan ini).”
Kerugian Orang Pelit Pertama: Harta Warisannya Digunakan untuk Hal yang Sia-sia
Ketika orang bakhil meninggal dunia, hartanya akan diwarisi oleh orang yang akan menghabiskannya dan membelanjakannya untuk sesuatu yang tidak diperintahkan oleh Allah.
Kerugian Orang Pelit Kedua: Hartanya akan Dirampas
Allah SWT akan membangkitkan penguasa zalim yang akan merampas seluruh harta orang bakhil itu dan sebelumnya penguasa tersebut akan membuat orang bakhil itu terhina (dengan siksaan).
Kerugian Orang Pelit Ketiga: Hartanya akan Hancur
Allah SWT akan membiarkan syahwat menguasai orang pelit, kemudian Allah SWT akan menghancurkan hartanya.
Kerugian Orang Pelit Keempat: Hartanya Terkuras Habis
Kelak akan muncul inisiatif dalam benak orang pelit itu untuk mendirikan bangunan-bangunan di wilayah yang rawan bencana, yang pada saatnya akan runtuh dan menguras habis hartanya.
Kerugian Orang Pelit Kelima: Alami Musibah Dunia
Orang pelit juga akan ditimpa salah satu dari musibah dunia, seperti tenggelam, kebakaran atau pencurian dan serupa dengan tiga hal itu.
Kerugian Orang Pelit Keenam: Ditimpa Penyakit Berat
Orang yang bakhil nantinya akan ditimpa penyakit kronis hingga dia menghabiskan hartanya untuk mengobati penyakitnya.
Kerugian Orang Pelit Ketujuh: Kehilangan Harta dengan Misterius
Orang bakhil akan memendam hartanya di suatu tempat, lalu lupa dan tidak dapat menemukannya kembali atau dia akan mati sebelum mengambil hartanya di tempat itu, dan tiada seorang pun yang mengetahui tempat harta itu dan ini benar-benar terjadi di antara manusia.
Kebalikan dari sifat pelit adalah sifat dermawan. Sifat dermawan tak hanya akan mendapatkan balasan di akhirat. Di dunia pun, sifat dermawan ternyata memiliki manfaat bagi kesehatan, di antaranya:
Membantu mengurangi stres
Menimbun uang seperti mungkin baik untuk masa depan Anda, tapi tidak untuk kesehatan. Sebuah studi terbaru dari Universitas Teknologi Queensland yang diterbitkan dalam PLoS One menemukan bahwa perilaku pelit dapat meningkatkan stres.
Stres sendiri sudah diketahui menjadi faktor risiko beberapa penyakit kronis seperti jantung dan depresi. Oleh karena itu, jangan segan menjadi orang deramawan dengan lebih banya membantu orang di sekitar Anda.
BACA JUGA: Jangan Pelit pada Istrimu
Menurunkan tekanan darah
Menjadi orang dermawan, membantu teman-teman dan keluarga, bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan jantung. Sebuah studi tahun 2006 menemukan bahwa peserta yang memberikan dukungan sosial kepada orang-orang yang mereka kenal memiliki tekanan darah lebih rendah, dibandingkan dengan mereka yang tidak.
Selain itu, mereka yang senang memberikan sesuatu kepada orang lain juga menerima dukungan sosial yang lebih besar sebagai balasannya.
Meningkatkan mood
Rasa bahagia ternyata tak melulu karena kita mendapatkan uang atau hadiah. Saat kita memberikan sumbangan uang, kita pun akan merasakan perasaan bahagia yang sama. Penelitian juga mengungkapkan, saat kita menjadi dermawan, berbuat baik dengan memberi sumbangan, bagian otak yang terkait dengan rasa senang akan lebih aktif. []