Table of Contents
NABI Muhammad terkenal sebgai sosok panutan paling ideal bagi umat Muslim. Namun, di sisi lain, Aisyah RA bisa dibilang adalah salah satu versi perempuan dari aspek tersebut. Ada banyak keteladanan Aisyah yang bisa kita contoh dalam kehidupan sehari-hari.
Dibekali kecerdasan dan keberanian diri yang luar biasa, Aisyah tidak hanya terkenal sebagai sebagai perawi hadis terutama terkait masalah-masalah pribadi dan keluarga, melainkan seorang yang paham betul tentang pandangan-pandangan tafsir, kalam, fikih, dan sastra.
Hidup pada abad ke-7 di Arab, Aisyah adalah sosok yang sangat luar biasa pada masanya dengan karakter yang kritis, penuh rasa ingin tahu, dan semangat untuk mempelajari apa saja.
Aisyah mampu menjadi jembatan antara Nabi dan kehidupan umat masa itu. Peran penting yang dia mainkan dalam dunia keilmuan serta pembelajaran dan pengajaran sangat perlu untuk diteladani, terutama kaum perempuan.
Maka, inilah tujuh Keteladanan Aisyah:
1 Keteladanan Aisyah: Cerdas
Siti Aisyah merupakan sosok wanita yang cerdas. Aisyah mewarisi kecerdasan sang ayah, Abu Bakar. Saking cerdasnya Aisyah, ia meriwayatkan banyak hadits-hadits Nabi.
BACA JUGA: Romantis, Kisah Cinta Nabi Muhammad ﷺ dan Aisyah ra
“Termasuk orang yang paling banyak meriwayatkan hadits,” kata Buya Yahya dalam YouTube Al-Bahjah TV.
Mengutip buku Aisyah: Kekasih yang Terindah karya Sa’id Al A’zhami, Aisyah memiliki pemahaman yang mendalam tentang persoalan agama. Ia juga mampu merumuskan hukum untuk situasi-situasi baru.
Kecerdasan Sayyidah Aisyah dibuktikan dengan kemampuannya meriwayatkan 2210 hadits selama mendampingi Rasulullah SAW. Secara keseluruhan, Aisyah menempati posisi keempat sebagai perawi hadits terbanyak, setelah Abu Hurairah (5374 hadits), Ibnu Umar (2630 hadits), dan Anas bin Malik (2286 hadits).
Selain itu, di bawah bimbingan Nabi dan Abu Bakar, Aisyah juga mahir dalam bidang puisi dan literatur. Kehadiran sosok Nabi disampingnya, dan kemauan serta kemampuan untuk memahami dan menghafal pernyataan Nabi menjadikannya sosok yang sangat cerdas.
2 Keteladanan Aisyah: Pemberani
Aisyah adalah wanita yang pemberani, kokoh, tegar, serta tidak pengecut. Sebagai istri Rasul, ia sering ikut terjun ke medan perang. Aisyah bersama perempuan muslim lainnya memberi minum kepada orang-orang yang terluka akibat perang.
Sepanjang hidupnya, Aisyah adalah pembela pendidikan pria dan wanita Muslim di semua disiplin keilmuan Islam. Meskipun Aisyah tidak memiliki anak sendiri, dia memberikan kasih sayang pada anak-anak, terutama keponakannya ‘Abdullah. Inilah alasan mengapa dia kadang-kadang dipanggil Umm ‘Abdullah, Ibu dari ‘Abdullah.
3 Keteladanan Aisyah: Baik dan murah hati
Dikutip dari buku berjudul Aisyah yang ditulis oleh Sulaiman An-Nadawi, Aisyah sering meminjamkan satu bajunya yang paling bagus untuk para pengantin untuk pesta pernikahan. Selain itu, Aisyah juga mengurus dan merawat anak-anak yatim umat Islam. Aisyah merawat dan menyayangi anak-anak yatim itu.
Aisyah dikenal sebagai sosok pertama yang mendirikan madrasah untuk wanita di rumahnya sendiri. Bahkan, pria Muslim juga mengikuti kelasnya, dengan dipisahkan oleh tirai sederhana. Berbagai kalangan menjadi muridnya mulai dari; tuan dan pelayan, anak-anak dan wanita, tua dan muda, hingga orang Arab dan non-Arab sering mengunjungi madrasahnya.
4 Keteladanan Aisyah: Sering membantu kaum perempuan
Sebagai istri Rasulullah, Aisyah sadar bahwa ia memiliki tanggung jawab untuk membantu kaum muslimin. Ia selalu menjaga agar melakukan tanggung jawab ini dengan baik.
Setiap kali ada perempuan yang butuh bantuannya, Aisyah tak segan untuk menolong mereka. Ia juga yang menjadi perantara menyampaikan masalah perempuan itu kepada Rasulullah.
5 Keteladanan Aisyah: Taat kepada suami
Aisyah melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Rasulullah. Ia juga berusaha melakukan hal-hal yang menyenangkan dan membuat Nabi ridha. Aisyah sangat menjaga kerabat Rasulullah dan tidak menolak permintaan mereka.
BACA JUGA: Sifat Perempuan Paling Utama Menurut Aisyah binti Abu Bakar
6 Keteladanan Aisyah: Sosok yang sederhana
Menjadi istri Nabi tidak membuat Aisyah menjadi sombong. Sebaliknya, ia terbilang sangat sederhana. Bahkan, ia hanya memiliki beberapa potong baju untuk dipakai sehari-hari.
Aisyah dan Nabi Muhammad tidak tinggal di istana yang besar dan mewah. Aisyah tinggal di sebuah rumah yang dindingnya terbuat dari tanah liat dan atapnya dari pelepah daun kurma.
Ia tidak pernah tergoda untuk meminta harta yang lebih. Aisyah tidak masalah tinggal di rumah sederhana.
7 Keteladanan Aisyah: Menghindari ghibah
Membicarakan orang lain sudah menjadi hal yang biasa bagi beberapa wanita. Tapi, tidak bagi istri Rasulullah yang satu ini.
Aisyah tidak mau membicarakan kejelekan orang lain. Apalagi menyebut kejelekan istri Rasul yang lain. Aisyah malah pernah dengan lapang dada menyebut kelebihan masing-masing madunya dengan kata-kata terpuji. []