TERKADANG ada saja situasi yang mau tak mau membuat kita terhimpit utang. Misalnya cicilan rumah, cicilan mobil, dan sebagainya. Semua itu memang kebutuhan, tapi tidak banyak dari kita yang dapat memenuhinya dalam satu kali transaksi, maka dari itu banyak yang memilih untuk mengajukan pinjaman.
Sepanjang utang itu sehat dan bisa dicicil, hal itu tidak menjadi masalah. Namun, jika tidak bisa mencicilnya, dan menjadi erat yang mencekik. Sebelum hal itu membuat kesulitan sebaiknya dihindari ya, berikut ini ada beberapa trik agar kita terhindar dari utang:
1.Periksa Gaya Hidup
Setiap orang mempunyai usaha dan kemampuan yang berbeda. Maka dari itu, sesuaikan pengeluaran dengan pendapatan yang ada. Banyak orang memiliki utang karena gaya hidup yang tidak sesuai kemampuan. Hal itu bisa terjadi karena lingkungan, rasa iri, atau bahkan ingin mengikuti tren yang ada. Orang-orang semacam itu biasanya lebih mengedepankan keinginan dibandingkan kebutuhan.
2. Atur Kembali Pengeluaran
Dahulukan kebutuhan bukan keinginan. Kita ambil contoh dalam kehidupan rumah tangga, seperti biaya listrik dan air, biaya anak sekolah, transportasi, biaya makan dan kebutuhan selama satu bulan. Jika kebutuhan telah terpenuhi, atur kembali keingin apa yang terpenting dan menjadi prioritas, setidaknya mendekati ke kebutuhan.
3. Kencangkan Ikat Pinggang
Jika pendapatan tidak dapat memenuhi seluruh kebutuhan dan keinginan kita, sebaiknya kendalikan cara hidup. Kurangi berbelanja yang tidak diperlukan, kurangi makan-makanan di restoran, dan kurangi belanja gadget. Disiplin dalam hal ini bisa membuat kita dapat menyimpan uang lebih banyak.
4. Tanamkan Sifat Rajin
Rajinlah dalam bekerja, jika penghasilan dari pekerjaan tersebut belum mencukupi cari lah alternatif lain seperti mencoba bisnis dan mencari pendapatan tambahan.
5. Biasakan Menabung
Hal ini mudah, namun sulit untuk dilakukan, apalagi kalau bukan lupa menyisihkan uang untuk ditabung. Terkadang saat sudah memegang gaji di tangan kita khilaf dan membelanjakan semua uang yang ada. Ada juga yang begitu mendapat gaji sudah habis separuhnya untuk membayar utang, setelah itu memenuhi kebutuhan, dan uang pun habis tak tersisa. Kebiasaan menabung ini bisa membantu kita di kemudian hari saat keadaan terhimpit.
6. Menjadi Berani dan Banyak Bersedekah
Ada banyak keadaan yang memerlukan kita jadi berani. Jika perusahaan tempat bekerja memberikan gaji yang tak cukup untuk kebutuhan, sebaiknya berani berhenti dan mencari pekerjaan di tempat lain. Atau bila bisnis pertama gagal, berani untuk tutup kedai dan berani memulai bisnis yang lain . Di saat yang sama , banyaklah memberi sedekah, dan bantu orang lain.
7. Usaha & Doa
Maka inilah fungsi doa dalam kehidupan. Setelah kita berusaha dengan cara yang benar, Allah akan membantu dengan cara-Nya yang lain atau dengan maksud lain, bertawakallah bersamaan dengan usaha kita.
Adapun doa untuk terlepas dari berbagai kewajiban yang memberatkan, doa ini bisa kita panjatkan setiap malam sebelum tidur:
“Telah diceritakan dari Zuhair bin Harb, telah diceritakan dari Jarir, dari Suhail, ia berkata, “Abu Shalih telah memerintahkan kepada kami bila salah seorang di antara kami hendak tidur, hendaklah berbaring di sisi kanan kemudian mengucapkan,
اَللَّهُمَّرَبَّالسَّمَاوَاتِالسَّبْعِوَرَبَّالْعَرْشِالْعَظِيْمِ،رَبَّنَاوَرَبَّكُلِّشَيْءٍ،فَالِقَالْحَبِّوَالنَّوَى،وَمُنْزِلَالتَّوْرَاةِوَاْلإِنْجِيْلِوَالْفُرْقَانِ،أَعُوْذُبِكَمِنْشَرِّكُلِّشَيْءٍأَنْتَآخِذٌبِنَاصِيَتِهِ. اَللَّهُمَّأَنْتَاْلأَوَّلُفَلَيْسَقَبْلَكَشَيْءٌ،وَأَنْتَاْلآخِرُفَلَيْسَبَعْدَكَشَيْءٌ،وَأَنْتَالظَّاهِرُفَلَيْسَفَوْقَكَشَيْءٌ،وَأَنْتَالْبَاطِنُفَلَيْسَدُوْنَكَشَيْءٌ،اِقْضِعَنَّاالدَّيْنَوَأَغْنِنَامِنَالْفَقْرِ
Artinya: “Ya Allah, Rabb yang menguasai langit yang tujuh, Rabb yang menguasai ‘Arsy yang agung, Rabb kami dan Rabb segala sesuatu. Rabb yang membelah butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah, Rabb yang menurunkan kitab Taurat, Injil dan Furqan (Al-Qur’an). Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan segala sesuatu yang Engkau memegang ubun-ubunnya (semua makhluk atas kuasa Allah). Ya Allah, Engkau-lah yang awal, sebelum-Mu tidak ada sesuatu. Engkaulah yang terakhir, setelahMu tidak ada sesuatu. Engkau-lah yang lahir, tidak ada sesuatu di atasMu. Engkau-lah yang Batin, tidak ada sesuatu yang luput dari-Mu. Lunasilah utang kami dan berilah kami kekayaan (kecukupan) hingga terlepas dari kefakiran,” (HR. Muslim no. 2713).
Imam Nawawi rahimahullah menyatakan bahwa maksud utang dalam hadits tersebut adalah “kewajiban pada Allah Ta’ala dan kewajiban terhadap hamba seluruhnya, intinya mencakup segala macam kewajiban,” (Syarh Shahih Muslim, 17: 33).
Hidup terlilit utang bukanlah impian semua orang. Namun, faktanya cukup sulit menghindar dari jeratan utang manakala pendapatan tidak dapat memenuhi kebutuhan. []
Sumber: Ummi