MAKANAN asin memang menggugah selera dan sering menjadi favorit banyak orang. Namun, konsumsi garam yang berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan asupan garam harian tidak lebih dari 5 gram atau sekitar satu sendok teh. Jika melebihi batas tersebut, berbagai penyakit berbahaya dapat muncul. Berikut beberapa penyakit yang dapat timbul akibat sering mengonsumsi makanan asin:
1. Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
Garam mengandung natrium yang dapat meningkatkan tekanan darah. Ketika seseorang terlalu banyak mengonsumsi garam, tubuh menahan lebih banyak air untuk menyeimbangkan kadar natrium, yang menyebabkan peningkatan tekanan darah. Hipertensi yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
BACA JUGA:Â 5 Makanan Khas Idul Fitri di 5 Negara Asia, Termasuk Indonesia
2. Penyakit Jantung
Tingginya tekanan darah akibat konsumsi garam berlebih dapat menyebabkan penyakit jantung. Garam yang berlebihan dapat menyebabkan pengerasan dan penyempitan pembuluh darah (aterosklerosis), yang meningkatkan risiko serangan jantung dan gagal jantung.
3. Stroke
Konsumsi garam yang tinggi dapat meningkatkan risiko stroke. Tekanan darah yang tinggi akibat natrium berlebih bisa merusak pembuluh darah di otak, meningkatkan kemungkinan terjadinya stroke.
4. Gangguan Ginjal
Ginjal berperan dalam menyaring kelebihan natrium dari darah. Jika terlalu banyak mengonsumsi garam, beban kerja ginjal meningkat, yang lama-kelamaan dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Kondisi ini juga dapat berujung pada gagal ginjal.
5. Osteoporosis
Konsumsi garam yang berlebihan dapat menyebabkan tubuh mengeluarkan lebih banyak kalsium melalui urine. Jika kadar kalsium dalam tubuh terus berkurang, kepadatan tulang menurun, sehingga meningkatkan risiko osteoporosis atau kerapuhan tulang.
6. Gangguan Pencernaan
Makanan asin dapat menyebabkan iritasi pada lapisan lambung dan meningkatkan risiko penyakit maag serta gastritis. Selain itu, konsumsi garam yang tinggi juga dikaitkan dengan risiko kanker lambung.
7. Retensi Cairan dan Pembengkakan
Natrium dalam garam menyebabkan tubuh menahan lebih banyak air, yang dapat menyebabkan retensi cairan atau edema. Akibatnya, seseorang mungkin mengalami pembengkakan pada tangan, kaki, dan wajah.
Cara Mengurangi Konsumsi Garam
Untuk menjaga kesehatan, penting untuk membatasi konsumsi makanan asin. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
BACA JUGA:Â Hukum Menelan Sisa Makanan di Mulut saat Puasa Ramadhan
- Mengurangi konsumsi makanan olahan dan makanan cepat saji yang mengandung garam tinggi.
- Memasak sendiri dengan menggunakan sedikit garam atau menggantinya dengan rempah-rempah alami.
- Membaca label gizi pada kemasan makanan untuk mengetahui kadar natrium.
- Menghindari kebiasaan menambahkan garam berlebihan pada makanan.
- Memilih camilan sehat seperti buah dan sayuran yang rendah natrium.
Menjaga keseimbangan asupan garam sangat penting untuk kesehatan jangka panjang. Dengan mengurangi konsumsi makanan asin, Anda dapat mengurangi risiko berbagai penyakit serius dan meningkatkan kualitas hidup. []