IBNU Abbas ra. mengatakan: “Orang yang berakal benar lebih memilih tujuh perkara daripada tujuh perkara lainnya, yaitu:
1. Memilih fakir daripada kaya
2. Memilih hina daripada gagah
3. Memilih tawadhu daripada takabur
4. Memilih lapar daripada kenyang
5. Memilih susah daripada gembira
6. Memilih tempat yang rendah daripada yang tinggi
7. Memilih mati daripada hidup
Keutamaan fakir, Nabi Saw. bersabda: “Fakir itu jelak menurut pandangan manusia, tapi indah menurut pandangan Allah.” (HR. Ad-Dailimi)
Keutamaan kehinaan menurut nafsu, Nabi bersabda: “Orang mukmin yang suka bergaul engan orang lain serta sabar atas kejelekan orang lain, lebih utama daripada orang mukmin yang tidak suka bergaul dengan orang lain dan tidak sabar atas kejelekan orang lain.” (HR Ahmad dan Bukhari)
“Tidaklah seorang lelaki merasa agung dalam hatinya dan sombong berjalannya, kecuali dia akan menemui Allah, sedangkan Allah benci kepadanya.” (HR. Ahmad)
Pentingnya lapar (berpuasa), Nabi bersabda: “Apabila seseorang mengurangi makan, maka Allah akan memenuhi hatinya dengan cahaya.” (HR. Dailimi)
“Orang yang paling dicintai Allah di antara kamu adalah orang yang paling sedikit makannya dan yang paling ringan badannya.”
“Kamu harus bersedih, karena bersedih itu kuncinya hati. Para sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bagaimanakah caranya memperoleh kesedihan itu?’ Nabi menjawab, ‘Laparkanlah perutmu dan segarkanlah’.” []
Sumber: Terjemah Nashoihul Ibad/Karya Ibnu Hajar Al-Asqolani/ Penerbit Pustaka Amani Jakarta