BAGI penderita GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), menjalani puasa selama bulan Ramadan hingga perayaan Lebaran bisa menjadi tantangan tersendiri. Asam lambung yang mudah naik dapat menimbulkan rasa nyeri di ulu hati, mual, hingga sensasi terbakar di dada. Namun, dengan pola makan dan kebiasaan yang tepat, penderita GERD tetap bisa menjalankan ibadah puasa dan menikmati momen Lebaran dengan nyaman. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
1. Hindari Makanan Pemicu Asam Lambung
Saat berbuka dan sahur, pastikan untuk menghindari makanan yang bisa memicu naiknya asam lambung, seperti:
-
Makanan pedas dan berminyak
-
Makanan asam (jeruk, tomat, cuka)
-
Gorengan dan makanan berlemak tinggi
-
Cokelat dan minuman berkafein seperti kopi dan teh
-
Minuman bersoda
Sebagai gantinya, konsumsi makanan yang lebih ringan dan mudah dicerna seperti sayuran, buah yang tidak asam (pisang, pepaya), dan protein tanpa lemak.
BACA JUGA: 8 Solusi bagi Penderita GERD saat Puasa di Bulan Ramadhan
2. Makan dengan Porsi Kecil, tapi Sering
Mengonsumsi makanan dalam jumlah besar sekaligus dapat meningkatkan tekanan pada lambung dan memperburuk gejala GERD. Oleh karena itu, cobalah makan dalam porsi kecil tapi lebih sering. Saat berbuka, awali dengan makanan ringan seperti kurma dan air putih, lalu lanjutkan dengan makanan utama setelah beberapa saat.
3. Jangan Langsung Tidur Setelah Makan
Saat Lebaran, kebiasaan tidur setelah makan besar bisa memperparah gejala GERD. Usahakan untuk memberi jeda minimal 2–3 jam sebelum berbaring atau tidur setelah makan. Jika perlu, gunakan bantal tambahan agar posisi kepala lebih tinggi dari lambung untuk mencegah refluks asam.
4. Perbanyak Air Putih dan Hindari Minuman Manis Berlebihan
Minuman manis, terutama yang mengandung soda atau sirup dalam jumlah banyak, dapat memicu naiknya asam lambung. Sebagai gantinya, perbanyak konsumsi air putih untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh dan membantu pencernaan tetap lancar.
5. Hindari Stres dan Kelola Emosi dengan Baik
Stres dapat memperburuk kondisi GERD karena bisa merangsang produksi asam lambung berlebih. Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres dengan baik, terutama saat menghadapi kesibukan dan euforia Lebaran. Lakukan aktivitas yang menenangkan seperti meditasi, berzikir, atau sekadar berjalan santai setelah makan.
6. Pilih Menu Lebaran yang Aman untuk Lambung
Saat merayakan Lebaran, cobalah memilih makanan yang lebih ramah untuk penderita GERD. Beberapa pilihan yang bisa dikonsumsi adalah:
-
Opor ayam tanpa santan atau dengan santan encer
-
Ketupat dengan sayur labu atau sayur bening
-
Daging tanpa lemak yang diolah dengan cara direbus atau dikukus
-
Buah-buahan segar yang tidak asam sebagai camilan sehat
7. Konsultasi dengan Dokter Jika Diperlukan
BACA JUGA: 5 Penyebab Utama Terkena GERD, Nomor 1 Paling Sering Dilakukan
Jika gejala GERD semakin parah saat puasa atau Lebaran, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat memberikan rekomendasi obat atau saran yang lebih spesifik sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
Penderita GERD tetap bisa menjalani puasa dan menikmati makanan Lebaran dengan nyaman asalkan menerapkan pola makan yang tepat dan menghindari pemicu asam lambung. Dengan menjaga pola makan, mengatur waktu tidur, serta mengelola stres, Anda bisa merayakan Lebaran dengan lebih sehat dan bahagia.
Semoga tips ini bermanfaat, selamat menjalankan ibadah puasa dan merayakan Lebaran! []