LELAKI yang biasanya bebas pergi atau bekerja di mana dan kemana saja, setelah menikah akan punya ‘kontrak’ baru dengan sang istri dan anak yang jadi keluarganya. Selain itu ia juga akan mulai memangku tanggung jawab baru dalam rumah tangganya.
Apa saja peran seorang lelaki yang berubah setelah menikah? Berikut ini pembahasan lanjutannya:
- Memberi nafkah
Tidak bisa dipungkiri bahwa mencari nafkah merupakan satu kewajiban utama seorang laki-laki setelah menikah. Seorang laki-laki wajib untuk bekerja demi memenuhi kebutuhan istri dan anak-anaknya. Kebutuhan itu bisa berupa makanan, pakaian dan tempat tinggal bagi keluarganya.
Namun, ternyata kewajiban memberi nafkah seorang laki-laki tidak hanya berhenti di nafkah yang bersifat materi saja. Suami harus juga bisa memenuhi nafkah batin kepada istrinya. Seperti apakah nafkah batin itu? Nafkah batin bisa berupa ketenangan, rasa aman, rasa bahagia dan sebagainya. Seorang suami harus bisa membahagiakan istri dan anak-anaknya, sementara kebahagiaan tidak akan bisa terukur dengan uang semata.
- Tetap berbakti pada orang tua
Banyak orang yang beranggapan bahwa kewajiban laki-laki setelah menikah hanya terbatas pada keluarga baru yang dia bentuk bersama istrinya. Padahal, dalam Islam seorang laki-laki tetaplah seorang anak bagi ibunya dan wajib untuk berbakti pada ibunya. Ada keutamaan berbakti kepada orang tua menurut Islam yang tetap harus dijalani oleh seorang laki-laki, bahkan seetelah menikah. Oleh karena itulah, seorang laki-laki harus pandai membagi kasih sayangnya antara ibu dan istrinya.
- Menghindari berbuat zalim kepada istri
Dalam Islam telah diajarkan bahwa wanita diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok. Jika dipaksa untuk lurus, maka dia akan patah. Namun, jika dibiarkan saja dia akan terus bengkok. Hal inilah yang harus diketahui dan dipahami oleh seorang laki-laki setelah menikah.
Wajar, jika dalam rumah tangga ada banyak masalah yang dialami. Terkadang, istri berbuat salah dan berkata sesuatu yang kurang enak didengar. Namun, jika seorang laki-laki memahami hadis di atas, maka dia akan menjadi laki-laki yang pengertian. Dia akan menjadi laki-laki yang sabar dan lembut memperlakukan istrinya. Bukan berarti dia membiarkan istrinya berbuat salah, namun mencoba untuk meluruskannya dengan nasehat yang lembut dan perkataan yang baik.
- Terus memperbaiki diri
Sebagai seorang suami dan ayah, seorang laki-laki wajib untuk bisa memberi teladan yang baik untuk keluarganya. Kesalahan memang wajar untuk dilakukan karena memang fitrah manusia. Namun, seorang laki-laki yang bijak harus bisa menjadikan kesalahan tersebut sebagai pelajaran. Seorang laki-laki setelah menikah harus mau terbuka kepada kritik, bahkan kritik dari istri dan anaknya. Hal itu bisa jadi cara merubah kepribadian menjadi lebih baik dari hari ke hari.
- Mengutamakan keluarga di atas segalanya
Jika ketika masih lajang seorang lelaki bebas pergi atau bergaul dengan teman kapan saja, setelah menikah ia punya kepentingan utama yang harus didahulukan yaitu keluarga (istri dan anak). Maka, seorang suami perlu mengatur waktu agar hobi atau kesenangannya tidak mengurangi waktu atau kebersamaannya dengan keluarga.
- Bersikap tegas
Sudah merupakan hal yang pasti bahwa seorang laki-laki harus bisa bersikap tegas, khususnya jika sudah menikah. Seorang laki-laki akan diharapkan sebagai pengambil keputusan dalam keluarga. Untuk itu, dia harus mengetahui cara membuat keputusan yang tepat dan tegas dengan keputusannya tersebut. Seorang laki-laki dituntut memiliki sifat berani dan tanggung jawab. Namun, jangan abaikan masukan dari istri. Kadangkala, sebuah masalah keluarga tidak bisa diputuskan sendirian. []
SUMBER: CINTALIA