MYANMAR—Aktivis Rohingya Ro Nay San Lwin dilaporkan telah mengomentari rilis gambar satelit oleh Human Rights Watch (HRW) Jumat (23/2/2018). Gambar satelit tersebut menunjukkan desa-desa Rohingya yang bersih dibakar dan diduga diratakan oleh buldoser.
“Saya telah mendengar tentang membuldoser desa sejak awal Januari 2018. Ada banyak rumah, masjid dan madrasah yang tetap utuh di Maungdaw, tapi semuanya dibongkar dan dibuldoser,” ungkap Ro Nay San, seperti dirilis Aljazira.
Ia mengungkapkan bahwa petugas Rakhine yang pertama memasuki rumah milik Rohingya akan mengambil barang yang mereka inginkan, kemudian penguasa menghancurkan dan meratakannya.
Sejak Agustus lebih dari 650 ribu Muslim Rohingya telah meninggalkan Myanmar ke Bangladesh, tempat mereka kini tinggal di kamp-kamp di dekat perbatasan.
PBB telah menggambarkan keadaan Rohingya sebagai “Pembersihan etnis.”
Pemerintah Bangladesh dan Myanmar telah menyetujui kesepakatan untuk mengirim pulang pengungsi Rohingya. Sebagai bagian dari kesepakatan repatriasi (pemulangan kembali-red), pengungsi Rohingya akan ditempatkan di pusat penahanan, yang oleh aktivis Rohingya disebut “kamp konsentrasi.”
Namun, pada umumnya pengungsi Rohingya tidak mau pulang lantaran tak adanya jaminan keamanan dari rezim Myanmar. []
SUMBER: ALJAZIRA, MINA