PERANG Salib adalah perang yang menyejarah. Tersebutlah sebuah nama yang melegenda yaitu Salahudin Al Ayubi yang dikenal juga dengan nama Saladin. Selain karena kemampuan dan keberaniannya dalam memimpin pasukan muslim, Sahudin juga dikenal karena kemuliaan akhlaknya.
Seperti apa keluhuran akhlak sang pemimpin muslim ini? Berikut ini gambaran kisahnya:
Perang Salib terjadi antara pasukan muslim yang dipimpin Salahudin Al Ayubi dengan pasukan Eropa yang dipimpin oleh Raja Richard.
Pada saat perang berkecamuk, Raja Ricard tengah menderita suatu penyakit. Ia tidak bisa lagi memimpin pertempuran, hingga pasukannya pun terdesak dan terancam mengalami kekalahan.
Pada suatu malam, datang seorang Arab berpakaian kumal ke kemah raja Richard.
Para pengawal yang tengah berjaga di sekitar kemah pun segera mencegat orang yang tampak sangat miskin itu.
“Berhenti!” Hardik mereka, “Siapa kamu?” lanjut mereka bertanya.
“saya tabib yang akan mengobati penyakit Raja Richard,” jawab lelaki Arab tersebut.
Ternyata ia memang mampu mengobati sang Raja. Selama beberapa hari ia merawat Raja Richard hingga kondisinya pulih.
“Aku sembuh dari penyakitku setelah kau obati dan kau rawat dengan baik,” kata Raja Richard kepada lelekai Arab itu, “Kau minta hadiah apa untuk jasa-jasamu itu?”
“Saya tidak menghendaki apa pun dari tuan,” kata dia, “saya melakukannya karena Allah.”
Raja Ricard pun merasakan kekaguman terhadap niat tulus lelaki tersebut.
“Sungguh mulia hatimu,” ucap Raja Richard.
“Saya hanya melakukan kewajiban saya sebagai muslim. Dalam Islam diajarkan bahwa semua umat manusia di dunia ini adalah hamba Allah. Seorang muslim berkewajiban menolong sesamanya, seaklipun ia musuh,” jelas lelaki Arab itu.
Raja Richard pun tertarik dan jadi penasaran.
“Siapa kau sebenarnya?”
Lelaki Arab itu menjawab, “Nama saya Salahudin.”
Seketika itu Raja Richard terperanjat. Salahudin, atau dikenal di dunia barat dengan nama Saladin adalah musuh terbesarnya. Ia adalah panglima tentara muslim yang kini sedang berperang dengan pasukannya. Mana mungkin musuhnya itu menolong bahkan merawatnya hingga sembuh.
Raja Richard pun bertanya untuk meyakinkan dirinya, “Salahudin siapa?”
Dia pun menjawab, “Raja Mesir dan Panglima tentara muslim yang berperang melawan pasukan tuan. Sekarang, tuan sudah sembuh. Tuan bisa memimpin pasukan lagi untuk bertempur. Saya akan menemui tuan di medan perang.”
Setelah itu Salahudin pergi, meninggalkan tanda tanya besar di benak raja Richard.
Seandainya Salhudin Al Ayubi berniat membunuh Raja Richard, tentu bisa dia lakukan dengan mudah. Namun, pemimpin besar yang namanya tercatat dalam sejarah sebagai pembebas Yerusalem itu justru melakukan hal yang sebaliknya. Bukannya memmbunuh, ia malah mengobati musuhnya.
Raja Richard pun termangu. Betapa ia menyayangkan bahwa orang sebaik dan semulia Salahudin Al Ayubi justru menjadi musuhnya di Perang Salib. []
SUMBER: 31 CERITA BADA ISYA | SOFIAH MASHURI | ROSDA